iklan BANJIR: Banjir di RT. 19 Kelurahan Simpang Tiga Sipin, Lorong Kaca Piring.
BANJIR: Banjir di RT. 19 Kelurahan Simpang Tiga Sipin, Lorong Kaca Piring.
Hujan lebat yang mengguyur Kota Jambi, dari sore hingga kemarin (4/9) malam, menyebabkan puluhan rumah warga di RT 25, 30 dan RT 33 Kelurahan Simpang III Sipin, Kota Baru  Jambi, terendam banjir.

Menurut keterangan salah seorang warga RT 25 Edi Darwis, banjir akibat turunnya hujan deras sudah berkali-kali terjadi di kawasan pemukiman warga ini.

‘’Banjir ini untuk yang kesekian kalinya terjadi di sini. Setiap ada hujan deras yang berdurasi cukup lama, sudah pasti rumah warga akan terendam air,’’ sebutnya.

Sama seperti banjir sebelumnya, katanya, buruknya saluran drainase diduga kuat menjadi pemicu. Air tidak bisa mengalir dari drainase yang tersumbat sehingga meluber ke rumah-rumah warga yang notabenenya berada di dataran rendah ini.

‘’Warga di sini sudah sering mengeluhkan masalah antisipasi banjir ini. Meski kami berada jauh dari Sungai Batanghari, tetapi selalu terkena banjir saat hujan deras,’’ keluhnya.

Di bagian lain, untuk mengantispasi buruknya saluran drainase yang menjadi pemicu terjadinya banjir di beberapa kawasan dalam Kota Jambi, Pemerintah Kota (Pemkot) dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2013, menganggarkan dana sekitar Rp 2 Miliar (M) untuk pembangunan drainase. Anggaran tersebut direncanakan untuk pembangunan drainase di 15 lokasi yang tersebar di beberapa kelurahan.

Kepala Bidang (Kabid) Pengairan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Jambi, Dadang, kepada sejumlah wartawan mengatakan, dari Rp 20 M anggaran yang ada di Dinas PU untuk APBD Perubahan tahun 2013, Rp 2 M dialokasikan untuk pembangunan atau normalisasi saluran air yang ada.

"Untuk pelaksanaan proyek akan dilakukan untuk pembangunan yang sifatnya anggarannya tidak besar," katanya.

Dirinya optimis anggaran yang hanya Rp 2 M tersebut akan terserap semuanya dengan hasil maksimal.

"Kalau anggarannya besar kita kuatir juga di akhir tahun ini memasuki musim penghujan sehingga menghambat pengerjaan," paparnya.

Menurutnya, pengerjaan program di pengairan cukup tergantung dengan kondisi alam.
"Untuk 15 lokasi itu baru gambaran umum dan belum final karena sekarang masih dilakukan pembahasan anggarannya," tandasnya.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images