iklan
NEW YORK, Bos Grup Sinar Mas Eka Tjipta Widjaja dinobatkan sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan USD 8,4 miliar (sekitar Rp 92,4 triliun) berdasar kalkulasi situs berita ekonomi Bloomberg yang dirilis Senin (16/9).

Menurut data Indeks Miliader Bloomberg, konglomerat Grup Sinar Mas itu menempati peringkat 139 dari 200 orang terkaya di dunia. Pada daftar terbaru itu pemilik Microsoft Bill Gates berada di puncak dengan total kekayaan USDD 72,5 miliar.

Di Indonesia, Eka Tjipta jauh mengungguli Budi Hartono yang berada di peringkat 176 dunia dengan kekayaan USD 7,3 miliar (sekitar Rp 80,3 triliun) dan Michael Hartono di peringkat 177 dengan kekayaan USD 7,2 miliar (sekitar Rp 79,2 triliun). Kekayaan dua bersaudara anak pendiri Djarum, Oei Wie Gwan, itu merupakan duet pemilik Grup Djarum dan keduanya tercatat sebagai pemegang saham dominan di BCA.

Kekayaan Budi Hartono sepanjang tahun ini menyusut 22 persen, sedangkan kekayaan Michael Hartono juga menyusut 22,2 persen (year to date, ytd). Sementara kekayaan Eka hanya menyusut 6 persen (ytd).

Indeks orang terkaya Bloomberg tersebut sangat berbeda dengan indeks orang terkaya versi majalah ekonomi Forbes yang dirilis April lalu. Forbes menempatkan Budi Hartono dan Michael Hartono di peringkat 131 dan 138. Namun, Eka Tjipta Widjaja tak masuk peringkat 200 besar. Bahkan, dalam daftar 500 orang terkaya di dunia sekalipun, namanya tidak masuk.
--batas--
Eka adalah pendiri Grup Sinar Mas, pemilik kebun kelapa sawit di berbagai lokasi di Indonesia, sekaligus pembeli Bank Internasional Indonesia (BII) pada 1982. Pundi-pundi utama utama pengusaha ini, menurut Bloomberg, adalah Golden Agri, produsen kelapa sawit terbesar kedua sejagat.

Selain itu, ayah delapan anak dan kakek 40 cucu tersebut menambah pundi-pundi uang melalui Grup Sinar Mas, yang memiliki lini usaha pabrik kertas, investasi, tambang batu bara, sampai pembangkit listrik.

Pria bernama asli Oei Ek Tjhong yang lahir di Kota Coan, Tiongkok ini, diperkirakan memiliki USD 2 miliar dalam bentuk tunai. Sisa hartanya tersebar dalam aset properti, surat berharga, dan valuasi saham.

Eka juga mempunyai perusahaan properti Sinar Mas Land dan Bund Center Investment. Di sektor realestat, Eka Widjaja membangun ITC Mangga Dua, ruko, dan apartemen. Di Roxy, dia membangun apartemen Green View dan di Kuningan membangun ITC Ambassador.

Bloomberg menyebutkan, Eka mengontrol 61 persen Sinar Mas Multiartha. Dia juga menguasai 60 persen perusahaan energi Dian Swastatika Sentosa, 61 persen saham di Smartfren Telecom; 60 persen saham di perusahaan kertas Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, dan 53 persen saham di Indah Kiat Pulp & Paper.
--batas--
Peringkat Bloomberg merangkum 200 manusia superkaya di dunia. Pada urutan pertama, tetap bertengger Bill Gates, sang pendiri Microsoft, dengan kekayaan USD 72,5 miliar atau setara Rp 833 triliun. Gates dikuntit rival abadinya, Carlos Slim, taipan media asal Meksiko, di urutan kedua dengan harta USD 66,3 miliar.

Orang Asia yang posisinya paling tinggi dalam daftar bikinan Bloomberg adalah Li Ka-Shing, miliarder Hongkong yang kini memiliki aset bernilai total USD 24,7 miliar. Adapun perempuan paling kaya di muka bumi adalah anak pendiri toko ritel Wal-Mart, Christy Walton, yang memiliki kekayaan USD 36,6 miliar.

Lokasi Tambang Sinarmas Jambi

Ketua Tim Percepatan Bahan Bakar Gas IGN Wiratmaja Puja mengatakan, kelima SPBG tersebut dibangun perusahaan swasta dan dikelola BUMD Jambi. "Pasokan gas berasal dari PetroChina dan PGN," katanya di Jakarta, Kamis (26/9).

Menurut Wiratmaja Puja, PT PGN dan PT Sinar Mas sudah menandatangani perjanjian jual beli gas (PJBG) dengan volume dua juta kaki kubik per hari (MMSCFD) untuk memenuhi kebutuhan SPBG tersebut. PJBG itu menggunakan harga pasar dan tidak mengikuti Keputusan Menteri ESDM Nomor 2261K/12/MEM/2013 tentang Ketentuan Harga Jual Gas Bumi dari KKKS dan Badan Usaha Pemegang Izin Usaha Niaga Gas Bumi Melalui Pipa untuk Alokasi BBG, yang menetapkan harga gas bumi untuk memenuhi kebutuhan BBG transportasi darat maksimal 4,72 dolar AS per juta british thermal unit (MMBTU). "Ini pertama kalinya dan akan menjadi model pengembangan BBG ke depan," kata Wiratmaja.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images