iklan Belum Maksimal: Pelayanan di RSUD Raden Mattaher masih dikeluhkan oleh masyarakat
Belum Maksimal: Pelayanan di RSUD Raden Mattaher masih dikeluhkan oleh masyarakat
Pelayanan di RSUD RM terus mendapatkan sorotan. Kemarin, anggota DPRD Provinsi Jambi kembali mendapatkan keluhan dari sejumlah pasien. Keluhannya mulai dari buruknya pelayanan sampai masalah kedisiplinan dokter.

Ketua Fraksi Gerakan Keadilan DPRD Provinsi Jambi, AR Syahbandar mengatakan, dirinya langsung turun ke lapangan begitu mendapatkan laporan dari keluarga pasien pengidap hidrochepalus. Beruntung, setelah didampingi dewan pihak RSUD langsung merespon cepat dan memberikan ruang perawatan kepada pasien.

“Lamanya pelayanan disini memang sering menjadi keluhan. Kita juga tidka tahu apa masalahnya. Makanya kita damping pasien untuk memastikan mereka dilayani,”tegas Syahbandar dilokasi.

Bayangkan, untuk menebus obat saja pasien harus mengantri berjam-jam. Bahkan, tidak sedikit keluarga pasien yang gagal operasi karena jadwalnya tidak jelas. Celakanya, masih ditemukan sejumlah dokter spesialis yang absen dan tak berada ditempat saat jam kerja. “Saya lihat langsung. Sampai jam 11.30, kok dokter spesialis tidak ada ditempat. Kalau buka praktek diluar, ya sudah, berhenti saja dari PNS,” kata Syahbandar kesal saat berkunjug ke salah satu ruang dokter spesialis.

Ironisnya, tak satupun pejabat RSUD yang datang menghampiri dewan. Mereka sepertinya cuek saja dengan sidak yang dilakukan dewan. Dewan juga menemukan masih banyak perawat dan dokter yang tak memakai papan nama identitas. Sehingga, pasien kesulitan untuk mengetahui siapa perawat dan dokter yang menangani mereka.

Padahal, kata syahbandar, identitas itu penting. Apalagi tidak sedikit perawat dan dokter yang bekerja disana merupakan mahasiswa perawat dan mahasiswa kedokteran yang sedang magang. “Kalau terjadi mall praktek, kesiapa pasien mau mengadu. Sedangkan dokter dan perawatanya banyak tak menggunakan identitas. Jadi mau complain kesiapa,”tegasnya.

Bahkan anggota komisi I ini mencurigai jangan-jangan ada upaya sengaja pihak RSUD untuk mengaburkan identitas pekerja disana. Tujunnya jelas, agar mereka lepas dari complain. “warga terkaang enggan complain karena takut tak dilayani. Tapi, kedepan RSUD memang harus segera berbenah,” ujarnya.

sumber: je

Berita Terkait



add images