iklan Jenazah Briptu Marto Hutagalung, saat disemayamkan di rumah duka di daerah Jerambah Bolong, Jambi.
Jenazah Briptu Marto Hutagalung, saat disemayamkan di rumah duka di daerah Jerambah Bolong, Jambi.
Wakapolda Jambi, Kombes Pol Rachmad Fudail, ahirnya berbicara di media mengenai kronologis bentrokan antara warga dan polisi di Dusun Menkadai, Desa Tumenggung, Kec Limun, Kab Sarolangun, Selasa (1/10/2013).

Menurut Rachmad Fudail, bentrok bermula Selasa (1/10) sekitar pukul 14.00 WIB. Saat itu aparat gabungan dengan 180 personel melakukan razia PETI di Mangkadai. Ada  sekitar 30 warga sedang melakukan aktivitas PETI. Saat aparat datang, mereka semua lari berhamburan.

Saat kabur itulah, ada seorang warga yang jatuh masuk ke dalam lobang galian PETI. Warga itu ditolong oleh anggota dan kemudian dilarikan ke RSUD Sarolangun. Namun, sesampai di RSUD nyawanya tak tertolong lagi.

Lebih lanjut dijelaskan Waka Polda, mengetahui hal ini warga lainnya pun menjadi beringas dan terprovokasi. Massa berkumpul dan menyerang aggota polisi dengan menggunakan batu dan sebagainya.

Melihat kejadian itu, anggota yang masih berada di lokasi berupaya menghentikan bentrokan yang cukup besar dengan cara meninggalkan TKP. Nah, saat bergerak meninggalkan TKP inilah, ada empat anggota polisi yang luka-luka.

Anggota polisi ini dilarikan ke RSUD Sarolangun, namun sesampai di sana satu satu diantaranya meninggal dunia, yaitu Briptu Marto Hutagalung.(*)

Reporter  : Aldi Saputra
Redaktur : Joni Yanto

Berita Terkait



add images