iklan WUKUF : Jamaah haji saat tiba di Makkah dan siap wukuf.  Tetapi satu 
jamaah haji Jambi akan disafari wukufkan karena struk ringan.
WUKUF : Jamaah haji saat tiba di Makkah dan siap wukuf.  Tetapi satu jamaah haji Jambi akan disafari wukufkan karena struk ringan.
Akibat sakit yang dideritanya, maka seorang jamaah haji asal Kota Jambi akan disafari wukufkan. Hal tersebut dikarenakan Arafah Muzdalifah dan Mina (Armina) merupakan rukun haji yang harus dilaksanakan setiap jamaah haji, sehingga bila tidak bisa berangkat akan disafarai wukupkan.

"Kita sudah mengusulkan 1 jamaah untuk disafari wukufkan ke maktab. Ia tidak bisa melakukan aktifitas," ujar Ketua Kloter 2 Embarkasi Batam, H Firdaus Firmansyah tanpa menyebutkan siapa jamaah haji yang akan disafari wukufkan.

Dikatakannya bahwa jamaah haji ini menderita struk ringan, sehingga tidak memungkinkan untuk menjalankan aktivitas. Sehingga memerlukan kendaraan saat menjalani puncak haji di Armina.

“Untuk jamaah lainnya alhamdulillah dalam keadaan sehat. Berdasarkan hasil pengecekan kita, hanya satu jemaah ini yang kita usulkan, sedangkan yang lain masih mampu. Apalagi mereka sudah mempersiapkan fisik mereka,” bebernya.

Berdasarkan hasil rapat Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) kloter bersama maktab, maka TKHI diminta untuk melaporkan jamaah haji yang tidak dapat melakukan wukuf, untuk disafari wukupkan.

Sementara itu, untuk kloter 3 dan 4 Embarkasi Batam, tidak ada jamaah haji yang diusulkan. Mereka diharapkan bisa melakukan wukuf di padang Arafah pada 9 Dzulhijjah 1434 H/ 14 Oktober  2013 mendatang.

Berdasarkan informasi yang didapat bahwa pada tahun ini jamaah haji yang disafari wukupkan lebih sedikit dengan tahun lalu. Untuk tahun lalu setidasknya ada 7 jamaah haji yang disafari wukufkan. Untuk itu semua petugas memfaatkan H-3 ini untuk istirahat total agar tidak ada lagi penambahan jumlah yang akan disafari wukufkan.

"Kami berharap agar jumlah jamaah yang sakit sehingga harus disafari wukuf tidak bertambah. Tapi kalaupun bertambah kita tetap akan safari wukufkan mereka, karena wajib itu arafah. Artinya harus wukuf," aku H Mahbub Daryanto, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jambi, melalui Kabid PHU, H Herman, Jumat (11/10).

Dikatakannya bahwa petugas haji berkewajiban memberangkatkan jamaah Indonesia yang sakit ke Padang Arafah (safari wukuf) saat puncak haji, sebagai sarat utama sah tidaknya ibadah tersebut.

"Apapun kondisi jamaah yang sakit hingga keadaannya ada yang tidak bisa berjalan atau berdiri, petugas tetap berkewajiban membawa mereka ke Padang Arafah," ujarnya.

Petugas juga harus memastikan jamaah yang terbaring sakit diberangkatkan ke Padang Arafah walaupun di situ biasanya tidak lama, seperti halnya jamaah yang sehat.

Lebih lanjut ia mengatakan, rute perjalanan yang digunakan mobil dan atau ambulans yang membawa jamaah sakit menuju Padang Arafah melalui jalur yang berbeda dengan rute yang digunakan jamaah sehat, untuk menghindari kemacetan.

Selain itu, dalam perjalanan menuju Arafah jamaah yang sakit juga akan didampingi pembimbing ibadah serta tenaga medis. "Intinya adalah sesakit apapun jamaah calon haji Indonesia harus tetap diberangkatkan ke Padang Arafah dengan cara Safari Wukuf, dan itu adalah kewajiban pemerintah Indonesia untuk memberangkatkan mereka,” akunya.

sumber: je

Berita Terkait



add images