iklan
MUARA BUNGO, Sebanyak 31 orang warga yang ikut gotong royong menanam Padi di Ladang miliknya Sukemi (30) warga Dusun Baru Pelepat, Kecamatan Pelapat, Kabupaten Bungo keracunan makanan. Dua orang dinyatakan tewas dalam insiden tersebut. Dua orang yang meninggal dunia itu adalah Ruslanita (25) warga Kuamang Kuning Unit 15, Kabupaten Bungo. Kemudian Carli, yang masih berumur 3,5 tahun, yang merupakan warga Dusun Baru Pelepat, Kecamatan Pelepat. Ruslanita meninggal di rumahnya di Unit 15, pada hari Selasa, sekitar pukul 16.00 WIB. Sedangkan Carli meninggal di RSUD Hanafie pada hari Rabu, sekitar pukul 04.00 subuh.

Kronologis Kejadian
1. Pukul 07.30 WIB Senin (15/10), peserta gotong royong menanam Padi di Ladang miliknya Sukemi  makan bersama
2. Puluhan warga itu makan nasi gulai Nangka dan dicampur Sambal Telur. Sedangkan minuman yang mereka gunakan adalah Air Galon.
3. Tak lama setelah itu, beberapa warga langsung keracunan. Dan ada yang dirujuk ke rumah sakit.

Puluhan warga yang keracunan ini diduga mengonsumsi makanan atau minuman di Ladang miliknya Sukemi (30) warga Dusun Baru Pelepat pada hari Senin (14/10) lalu. Pasalnya, puluhan warga yang terkena racun tersebut pada Senin (14/10) kemarin melakukan gotong royong menanam Padi di ladang miliknya Sukemi. Sebelum gotong royong dilakukan, sekitar pukul 07.30 WIB, mereka makan bersama. Informasi yang didapat harian ini di lapangan menyebutkan bahwa, puluhan warga itu makan nasi gulai Nangka dan dicampur Sambal Telur. Sedangkan minuman yang mereka gunakan adalah Air Galon.

Setidaknya, ada 18 orang korban keracunan masih dirawat di RSUD Hanafie. Sedangkan 12 lainnya sudah dipulangkan ke rumah mereka masing-masing. “Informasinya, Galon yang digunakan untuk tempat air minum mereka itu bekas Pestisida pembunuh hama rumput. Tapi, tidak tahulah,” kata salah seorang sumber dari Kepolisian saat dikonfirmasi harian ini, Rabu (16/10).  

Dilanjutkan dia, dugaan awal keracunan puluhan warga tersebut memang akibat mengonsumsi makanan itu. Kenapa tidak, penyakit yang diderita oleh mereka sama. Badan mereka terasa pegal, mual dan pusing.

“Sebelumnya memang warga menganggap semua itu biasa. Karena sudah ada yang meninggal, Rio mereka berinisiatif untuk membawa mereka ke RS,” pungkasnya. “Mereka memang tidak ada yang curiga, biasalah orang dusun,” tegasnya.

Puluhan warga tersebut sampai di RS sekitar pukul 21.30 WIB malam kemarin. Pihak dokterpun langsung melakukan pemeriksaan. Hanya saja, pihak RS yang berhasil dikonfirmasi harian ini kemarin mengakui belum mengetahui secara pasti apa penyebab puluhan warga tersebut keracunan. Selain itu, mereka juga belum bias menjamin sampai kapan hasil Labor tersebut keluar.

“Nunggu hasil labor. Kita belum bisa ketahui apa kesimpulannya apakah dari minuman atau makanan,” kata Jerri, Dokter Umum RSUD Hanaifie Bungo.

Sementara itu, Waka Polres Bungo Kompol Romi Agusriyansyah membenarkan adanya puluhan warga Dusun Baru Pelepat itu keracunan. “Memang ada. Tapi, kita belum tahu asalnya darimana. Yang jelas, Reskrim sudah turun untuk melakukan penyelidikan,” tegasnya.

Sementara itu, Mirul, Pjs Rio Dusun Baru Pelepat juga mengatakan hal yang sama. Dikatakannya, kejadian itu saat di dusun tersebut ada gotong royong menanam padi di tempat salah satu warganya pada Senin. Hanya saja Rio Dusun baru Pelepat belum mendapat jawaban pasti dari warga mengenai asal mula keracuan ini.

“Penyebabnya masih simpang siur, saya juga masih bingung, ada yang bilang minum soft drink. Ada juga yang bilang tempat minuman air putih bekas pestisida pembunuh hama rumput, ada juga yang bilang karena jus dan makanan,” ujar Pjs Rio.

Dikatakan Rio Dusun Baru Pelepat ini, awalnya, ada satu keluarga yang mengalami muntah terus-terusan. Oleh tetangganya, keluarga tersebut dibawa ke Puskesmas Kuamang Kuning, Kecamatan pelepat Ilir. Naasnya, anak gadis dari keluarga nyawanya tidak tertolong lagi.
“Dari situ warga baru menyadari kalau meraka ini keracunan dan baru melaporkan kejadian ke saya,” jelasnya.

sumber: je

Berita Terkait