iklan
Selama dua bulan terakhir, mulai dari Agustus hingga September tahun 2013, angka kriminalitas luar biasa. Mulai dari pengeroyokan, hingga kasus lainnya. Di  wilayah hukum Polres Bungo saja, selama dua bulan ini mencapai 153 kasus. Dari jumlah tersebut, hanya 79 kasus yang diselesaikan. Ditambah lagi dengan wilayah Polres lainnya.

Polresta Jambi saja, mencatat angka kecelakaan  lalulintas di Kota Jambi meningkat di tiga bulan terakhir.  Sejak Agustus, September, dan Oktober, tercatat 40 laporan kasus kecelakaan lalu lintas diantaranya, 7 orang yang meninggal dunia, 21 orang luka berat dan luka ringan 35 orang dengan kerugian materil Rp 40 juta.

Dikatakan Kanit Laka Lantas Polresta Jambi AKP Waras Sundari saat ditemui Koran ini kecelakaan banyak terjadi pada anak dan remaja, pasalnya mereka belum lajak menggunakan kendaraan bermotor. Tidak itu saja, mereka banyak ugal-ugalan di jalanan sehingga menyebabkan kecelakaan.

“Kita menekankan kepada orang tua agar selalu mengawasi anaknya yang mengendarai kendaraan bermotor, apalagi yang belum cukup usianya, karena akibatnya bisa fatal,” ujarnya.
Dalam hal menekan angka kecelakaan di Kota Jambi pihaknya juga sering melakukan sosialisasi kesekolah-sekolah memberikan pengarahan, agar yang belum cukup umur jangan membawa kendaraan sendiri.

“Tapi semua kembali kepada orang tua, kami menghimbau kepada para orang tua agar tetap menjaga anaknya bila sayang dengan anaknya,” pungkasnya.

Selain itu, pihaknya juga gencar melakukan patroli mobile dititik-titik rawan setiap harinya. Dan menempatkan petugas ditempat-tempat rawan kecelakaan lalu lintas.

Kabag Ops Polres Bungo Kompol Ahyar mengatakan, kasus yang menonjol selama dua bulan terakhir itu adalah, Curat, Curanmor, dan Anirat.

“Untuk bulan Oktober tahun 2013 ini belum ada rekapan berapa jumlah kasus. Biasanya ahir bulan baru direkap,” kata Kompol Ahyar, Rabu (16/10).

Dalam kesempatan itu, Kompol Ahyar juga menyebutkan beberapa kasus kriminal yang dianggap menonjol pada Agustus dan September  lalu. Diantaranya, untuk kasus pencurian kendaraan bermotor sebanyak 6 kasus, Anirat 8 kasus, Asusila 6 kasus, Penipuan 4 kasus dan Narkoba 2 kasus. Sisanya kasus-kasus kecil.

“Apabila dibandingkan antara Agustus dan September, kasus kriminalitas di Bungo berkurang. Sebab  pada bulan Agustus sebanyak 80 kasus. Sedangkan pada September sebanyak  73 kasus,” tambahnya.

Ditempat terpisah, Kasat lantas Polres Bungo mengatakan, untuk kasus kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Bungo dari September hingga Oktober hanya tiga kasus laka yang terjadi. Dari tiga kasus itu  tiga orang dinyatakan meninggal dunia. Dua orang pada bulan September, dan satu orang pada bulan Oktober.

“Luka berat pada bulan September nihil. Sedangkan yang mengalami luka ringan sebanyak 4 orang,” kata Kasat Lantas Polres Bungo AKP Abilio Dos Santos melalui Kanit Laka.

Sementara, pada bulan Oktober hanya satu kasus laka lantas yang terjadi. Dari laka itu, tidak ada yang mengalami luka berat, begitu juga dengan luka ringan. Untuk kerugian dari tiga kasus kecelakaan ini mencapai Rp 62 juta lebih.

“Dua kecelakaan pada bulan September lalu pada tanggal 12 dan 26 September. Kalau di bulan Oktober pada tanggal 1,” pungkasnya.

Dari Muarasabak sendiri dilaporkan, selama periode September-Oktober 2013, Polres Tanjab Timur menangani sebanyak tiga kasus kriminalitas. Hal ini diungkapkan Kapolres Tanjab Timur, AKBP Bambang Heri Sukmajadi melalui Kasat Reskrim, AKP Ahmad Bastari Yusuf kemarin (15/10).

"Tiga kasus ini ada yang pencurian dan pemberatan dan ada penganiayaan," ujarnya.
Menurutnya, untuk kasus kriminalitas terakhir terjadi di Jalan Pendidikan RT 02 Desa Sinar Kalimantan Kecamatan Mendahara berupa penganiayaan.

"Tersangka dendam kepada korban karena korban memiliki masalah dengan adik tersangka," jelasnya.

Dia menambahkan, selama ini motif kriminalitas yang terjadi didasari karena dendam, sehingga timbullah tindak kriminalitas. "Kebanyakan tersangka masih muda," bebernya.

Terpisah, Kasat Lantas Polres Tanjab Timur, AKP M. Gulo mengatakan selama periode September-Oktober 2013 tidak ada terjadi kasus kecelakaan lalu lintas (lakalantas). "Kami tidak menerima laporannya adanya lakalantas yang terjadi dua bulan terkahir ini," kata Gulo.

Mengantisipasi terjadinya lakalantas, pihaknya rutin melakukan razia disejumlah titik, disamping itu pihaknya selalu menempatkan beberapa personil disejumlah pos polisi di Tanjab Timur. "Petugas dipos tersebut langsung melaporkan bila ada kejadian," jelasnya.

Dari Kerinci sendiri dilaporkan, jumlah angka kriminalitas di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh bulan September 2013 ini cukup tinggi. Kebanyakan kasus adalah pencurian dengan pemberatan dan pengeroyokan.

Kapolres Kerinci, AKBP A Mun'im melalui Kasat Reskrim, AKP Agus Saleh mengungkapkan, selama September 2013 sebanyak 51 kasus kriminalitas terjadi di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh. Pihaknya sudah menyelesaikan 70 persen dari seluruh kasus tersebut. "Sekitar 30-an yang selesai atau 70 persen," ujarnya. 

51 kasus tersebut terjadi diseluruh wilayah Polsek yang ada di Kabupaten Kerinci. "Ada maling, KDRT, curanmor, perkelahian dan lainnya," ungkapnya.

Dari 51 kasus tersebut kasus yang terbanyak adalah pencurian dengan pemberatan dan pengeroyokan. "Setiap bulan bervariasi kasus yang tertinggi, bulan September kemarin kasus pencurian dengan pemberatan (curat) dan pengeroyokan yang tertinggi," katanya.

Untuk kasus kriminal yang terjadi dalam bulan Oktober, Agus Saleh mengaku dirinya belum mendapat laporan dari Polsek jajaran. "Biasanya setiap tanggal 25 saya minta laporan Polsek, karena tanggal 5 kita lapor ke Polda. Untuk Oktober sekarang belum masuk laporannya," tandasnya.

Sementara itu data angka kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di Kabupaten Kerinci dan Sungaipenuh belum berhasil diperoleh koran ini. Kasat Lantas Polres Kerinci AKP Suharto dan KBO Lantas IPDA Rahman saat dihubungi mengaku tidak ingat jumlah kasus laka Lantas selama September dan Oktober 2013. "Besok saja ke kantor, datanya dikantor," ujar AKP Suharto.

sumber: je

Berita Terkait



add images