iklan TIANG PANCANG: Tiang pancang jembatan pedestarian sudah terpasang, sementara untuk kabel gantung sendiri masih dipesan di Eropa.
TIANG PANCANG: Tiang pancang jembatan pedestarian sudah terpasang, sementara untuk kabel gantung sendiri masih dipesan di Eropa.
Pembangunan jembatan Pedestarian di kawasan Ancol, Jambi, baru terealisasi 57 persen. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas PU Provinsi Jambi melalui Kepala Bidang Bina Marga Dinas PU Provinsi Jambi, Apit Aris, Selasa (29/10).

‘‘Pedestarian sudah 57 persen. Di lapangan sudah terpasang tiang pancang dan sudah mulai pembangunan jembatan,’‘ katanya kepada media ini.

Dia menjelaskan, pekerjaan jembatan pedestarian dilakukan dengan sistim multiyears. Artinya, pekerjaan yang dimulai sejak awal tahun ini akan selesai pada 2014 mendatang. ‘‘Target tahun 2013 ini diperkirakan 70 persenan lah selesai. Masih lebih kurang 13 persen lagi. Insya Allah itu akan tercapai,’‘ ujarnya.

Disampaikannya, pengadaan barang dari luar daerah semua sudah dilakukan. Bahkan, pabrikasi yang dilakukan di luar daerah semua sudah selesai dilakukan. ‘‘Untuk pabrikasi di luar, tendernya sudah. Pengadaan barang dari luar sudah sampai di Jambi semua seperti pender,’‘ ungkapnya.

Sementara pengadaan kabel dilakukan di luar negeri. Untuk kabel gantung jembatan sendiri, memang belum sampai di Jambi. ‘‘Kecuali kabel untuk gantungnya itu, itu diadakan dari Eropa, itu yang belum sampai di Jambi. Cuma saya dengar sudah inden,’‘ sebutnya.

Dia menjelaskan, kabel gantung harus sudah terpasang pada Februari 2014 mendatang. ‘‘Februari sudah mulai terpasang kabelnya, ya Februari atau Maret lah. Otomatis sebelum itu (sudah sampai di Jambi, red). Dari sekarang sudah inden,’‘ ungkapnya.

Ditanya kapan target pembangunan selesai dilaksanakan? Dia menjelaskan, pekerjaan akan selesai pada Oktober 2014. ‘‘Jadi operasional itu 2014 akhir sudah bisa, kalau tak ada halangan Oktober kan selesai. Sekarang sedang ngecor tiang ditengah, pilarnya,’‘ katanya.

Ditanya soal kendala dalam pembangunan jembatan, dia mengatakan, pasang surut air menjadi kendala utama pembangunan. ‘‘Kalau airnya jauh ke bawah kan sulit alat untuk ngecornya masuk. Sementara jumlah pekerja yang membangun itu urusan kontraktor yang tahu,’‘ pungkasnya.

sumber: je

Berita Terkait