iklan Wahyu (42) dengan tabung gas 3 Kg yang kosong. (Foto: Aldi Saputra).
Wahyu (42) dengan tabung gas 3 Kg yang kosong. (Foto: Aldi Saputra).
Para pedagang gas elpiji 3 Kg di Kota Jambi mengeluhkan sulitnya mendapat pasokan dari
agen ke pangkalan. kelangkaan mulai dirasakan sejak awal Oktober 2013 lalu. Meski para
pengecer tetap mendapat pasokan dari agen Pertamina, namun jumlahnya dikurangi dari
sebelumnya.

Wahyu (42), salah seorang pemilik pangkalan gas elpiji di Jln Slamet Riadi, Broni, menuturkan biasanya per minggu dia selalu mendapat jatah dari agen Pertamina sebanyak 1.000 tabung. Namun, saat ini berkurang menjadi 500 tabung saja. Ini sudah terjadi selama 1 bulan.

Padahal, tegas Wahyu, kebutuhan gas di Kota Jambi sangat besar. Pengurangan pasokan  menjadi tanda Tanya. Hingga kini para pengecer tidak tahu apa penyebabnya. Namun, berdasarkan pengalaman sebelumnya, pengurangan diberlakukan para agen Pertamina karena
penjualan gas elpiji 12 Kg tidak lancar.

"Kalau gas 3 Kg dibuat langka, maka otomatis gas 12 Kg menjadi laku. Kalau yang 12 Kg sudah laris, barulah yang 3 Kg stabil lagi", ungkapnya.

Walaupun stok gas elpiji 3 Kg terbatas, sebut Wahyu, namun harga ecerannya tetap tidak dinaikkan dari Rp 15.000 per/tabung.

Hal senada diungkapkan pemilik pangkalan gas 3 Kg lainnya, Sariani. Menurutnya, sudah  sebulan terhir ini pasokan gas ketempatnya selalu tersendat. Biasanya per minggu dia selalu mendapat jatah 100 tabung, namun saat ini hanya 50 tabung.  

Sudah seminggu ini gas 3 Kg di tempatnya kosong. Tidak ada suplai dari agen Pertamnina.  Ratusan tabung gas 3 Kg kosong tersusun rapi di tempatnya.

Sementara itu, menurut para pengecer, distribusi gas 12 Kg dari agen Pertamina tetap stabil. Mereka minta penjelasan dari pihak terkait mengenai langkanya gas 3 Kg.(*)


Reporter : Aldi Saputra.
Redaktur : Joni Yanto.

Berita Terkait



add images