Hari ini adalah puncak rekrutmen CPNS 2014. Sebanyak 650 ribu tenaga honorer kategori II (TH K-2) bakal bertarung sesama tenaga honorer memperebutkan formasi sekitar 150 ribu kursi. Panitia meminta peserta ujian tidak menggunakan jasa calo dan tergiur kunci jawaban.
Ujian CPNS hari ini menggunakan sistem konvensional yakni tes tulis lembar jawaban komputer (LJK). Selain diikuti pelamar dari kelompok TH K-2, tes hari ini juga diikuti pelamar umum untuk mengisi formasi CPNS baru dari kelompok pelamar umum. Namun jumlah peserta dari pelamar umum ini ada di masing-masing instansi daerah.
Pelaksanaan ujian hari ini diawasi berlapis. Mulai dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Kepegawaian Negara (BKN), dan pihak-pihak terkait lainnya. Deputi Sumber Daya Manusia (SDM) Kemen PAN-RB Setiawan Wangsaatmaja menuturkan, peserta ujian jangan main-main. "Ketahuan curang akan digugurkan," tandasnya kemarin.
Pejabat eselon I hasil "lelang jabatan" itu menuturkan, persoalan serius setiap ada ujian massal seperti hari ini adalah potensi praktek perjokian dan jual-beli kunci jawaban. Dia mengatakan, menggunakan jasa calo maupun membeli kunci jawaban resikonya sangat besar. Sebab impian untuk menjadi CPNS bisa melayang.
Untuk praktek jual-beli kunci jawaban misalnya, Setiawan menuturkan sistem percetakan naskah ujian sudah diawasi dengan ketat. Bahkan mereka menggunakan jasa dari Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) untuk meng-enkripsi atau mengunci lembar ujian supaya tidak bisa dibaca masyarakat umum. Jika masih ada peredaran kunci jawaban, hampir bisa dipastikan itu palsu.
Selanjutnya terkait praktek perjokian, Setiawan juga mengatakan pengawasan hingga di ruang ujian diberlakukan secara ketat. Setiap instansi pusat atau daerah yang menyelenggarakan ujian diwajibkan membuat tim pengawas. Kemudian pengawasan juga di-back up dari BKN masing-masing kantor regional (kanreg) dan perwakilan BPKP di 33 provinsi.
Setiawan menuturkan panitia nanti akan menganalis sebaran nilai ujian. Jika di kelompok tertentu ada kesamaan nilai yang mencolok, misalnya sama-sama bernilai tinggi, akan diduga hasil kecurangan. "Dari pada mengambil resiko yang besar, lebih baik kerjakan soal ujian sesuai kemampuan sendiri," kata dia.
Pihak Kemen PAN-RB sampai saat ini belum menentukan nilai ambang batas atau passing grade kelulusan untuk TH K-2 tadi. Nilai ini dijadikan acuan standar minimal calon abdi negara.
Setiawan mengakui bahwa TH K-2 yang mengikuti ujian hari ini membludak. Tetapi dia menepis jika tidak ada seleksi dokumen kelayakan sebagai TH K-2. Setiawan mengatakan jumlah sekitar 650 ribu ini angka riil setelah dilakukan sejumlah penyaringan.
Meskipun begitu tidak menutup kemungkinan ada tenaga honorer siluman yang lolos screening awal dan ikut ujian CPNS hari ini. Namun Setiawan memastikan mereka tidak akan bisa lolos lagi saat pemberkasan menjadi CPNS nanti. Sebab dalam pemberkasan nanti akan dicek ulang arsip-arsip kepegawaian mereka sebagai TH K-2.
Terkait persiapan ujian, Setiawan mengatakan tidak ada ganggungan. Dia optimis ujian yang akan dimulai pukul 08.00 WIB itu berjalan serentak. Meskipun ada sejumlah kasus kekurangan naskah ujian, sudah bisa diantisipasi dengan naskah cadangan.
sumber: je