Sampai 31 Oktober tahun 2013, realisasi penyaluran raskin di Kabupaten Sarolangun paling rendah diantara kabupaten/kota lainnya di Provinsi Jambi. Hal ini diketahui berdasarkan data yang didapat dari Bulog Divre Jambi, Jumat (8/11).
David Susanto, Kepala Bidang Pelayanan Publik Bulog Divre Jambi saat dijumpai kemarin menyampaikan, hingga saat ini, realissasi penyaluran raskin di tiap daerah bervariasi. Menurutnya, untuk tahun ini, daerah yang realisasi penyalurannya paling rendah ada di dua Kabupaten, yakni di Sarolangun dengan persentase 64, 66 persen.
Sedangkan di Kabupaten Merangin persentase penyalurannya baru 74, 26 persen. Sementara itu, ada dua daerah yang penyaluranya hingga akhir Oktober lalu sudah melebihi target. Yakni di Kabupaten Bungo yang sudah mencapai persentase 105, 84 persn menjadi yang tertinggi penyalurannya. Kemudian diikuti penyaluran di Kota Jambi yang mencapai 103, 18 persen.
Soal lambatnya realisasi penyaluran raskin di dua daerah ini, menurut David, merupakan dampak dari kurangnya koordinasi di daerah. “Mau apalagi. Misalnya bayar sekarang mau ambil jatah bulan depan itu kita kasih,” katanya.
“Berdasarkan ketentuan sebenarnya tak boleh. Hanya saja kita kan mau membantu masyarakat. Satu RTS itu mendapatkan sebanyak 15 kg beras,” tambahnya.
Dia menyebutkan, rendahnya realisasi penyaluran raskin memang diakibatkan faktor sulitnya daerah tempat penyaluran untuk dijangkau. “Memang ada aksesnya yang sulit ditempuh. Yang jelas, sosialisasi daerah kepada masyarakat penerima itu yang lemah,” ungkapnya.
sumber: jambi ekspres