iklan
Kasus dilaporkannya dua anggota DPRD Kota Jambi Absor Hasibuan dari Gerindra dan A Rasyid dari PAN layaknya gunung es saja. Dibalik itu, ada sepuluh anggota DPRD Kota yang diduga ikut terlibat dalam kasus fee proyek yang saat ini sudah disidik oleh pihak Polresta Jambi.

Rahmat Noer alias Pak Jhon, atau pelapor kasus tersebut saat ditemui media ini di tempat usaha sampingannya, yakni di Bangsal Kayu di perumahan Mutiara Hijau di daerah Mayang Kota Jambi  mengatakan, dirinya melakukan ini karena sudah gerah dengan apa yang dilakukan oleh para anggota DPRD tersebut.

Rahmat mengaku hanya menyerahkan uang milik kontraktor kepada para anggota DPRD tersebut. Meski kesepakatan yang dibuat para kontraktor dan anggota DPRD tidak mengetahui pasti. Namun karena yang menyampaikan uang kepada para anggota DPRD dirinya, ketika ada masalah, dirinya jadi terlibat.

“Saya sudah kasih waktu sama mereka untuk mengembalikan uangnya, karena para kontraktor bertanya terus kepada saya. Tapi tidak ada respons. Sampai saya dipolisikan oleh kontraktor, mereka para anggota DPRD juga tidak mau mengerti dengan kondisi saya, makanya saya laporkan,”jelasnya kesal.

Tidak itu saja, menurut Rahmat, langkah yang ditempuhnya sudah dipikirkan matang-matang. “Saya punya bukti kuat, kalau tidak, mana berani saya begini,”ungkapnya.

Salah satu bukti kuat yang dimiliki Rahmat adalah keterangan dari para saksi yang ikut hadir saat acara di hotel Royal Garden bersama para oknum anggota DPRD Kota Jambi. “Ada juga rekaman CCTVnya,”terang Rahmat.

Selain itu, ia mencontohkan, ada juga bukti kwitansi yang ditandatangni para oknum anggota DPRD Kota. Bukti tersebut sempat diperlihatkan kepada media ini. Tertera nama salah satu anggota DPRD Kota inisial A M.

Menurut Rahmat, para kontraktor yang dijanjikan proyek oleh para oknum DPRD tersebut sudah banyak memberikan fasilitas. Misalnya saja, saat para oknum anggota DPRD tersebut minta “ngeroom” di hotel. “Biaya entertainnya besar, para dewan sering minta “ngeroom”, bahkan mereka minta teman wanitanya,”sebut Rahmat.

Sayangnya, Rahmat enggan membeberkan siapa saja oknum dewan yang ikut terlibat dalam kasus ini.  Namun, informasi yang berhasil dihimpun media ini dilapangan, beberapa anggota DPRD dari partai Gerindra, Golkar, PAN, PDIP dan PKB ikut terlibat dalam kasus ini.

Mencuatnya kasus ini, beberapa pimpinan DPRD Kota dikabarkan langsung menggelar rapat tertutup, Jumat (15/11). “Mereka membahas bagaimana menghadapi laporan Rahmat,”ujar sumber media ini.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images