Di pihak lain, DPRD Kota Jambi banyak mengaku tidak tau terkait kasus dua anggota DPRD Kota Jambi Absor Hasibuan dari Gerindra dan A Rasyid dari PAN, meskipun mereka menyatakan sangat gerah dengan kasus ini. Maria Magdalena anggota DPRD Kota Jambi, dari Fraksi PDIP mengatakan dirinya sama sekali tak mengetahui persoalan tersebut, “Sama sekali saya tak tahu, saya tak bisa komentar,” kata Maria.
Edy Syam dari PAN juga mengaku tidak banyak tau soal kasus ini. “Saya tidak tau bagaimana kasus ini, jadi belum bisa komentar,” ungkapnya.
Budiyako dari Fraksi Indonesia Bersatu (FIB), juga mengaku gerah dengan pemberitaan beberapa hari terakhir. “Tentu kita gerah, membuat orang bertanya-tanya, begitu juga dengan konstiten kita, apalagi ini mendekati perhelatan Pileg,” ucap Budiyako.
Dia mengatakan hendaknya pelapor langsung sebutkan nama siapa saja yang ada saat itu, kalau memang ada pertemuan. Ketika ditanyakan apakah mengetahui pertemuan tersebut? Budiyako mengatakan dirinya sama sekali tidak mengetahui, “Saya tak pernah tahu soal pertemuan itu,” tukasnya.
Sementara itu Sedangan Bachtiar Chan yang juga dari PDIP juga mengaku gerah. “Sebagai dewan saya gerah, kalau pertemuan masalah lain di hotel silahkan saja, tapi kalau soal proyek tentu kita gerah, tapi kita tak tahu kebenarannya,” kata Bachtiar Chan.
Disebutkannya semua anggota dewan pasti gerah, apalagi dengan kondisi menghadapi Pileg, “Kalau pimpinan tentu lebih gerah,” sebutnya.
Putra Absor sendiri, yang merupakan terlapor dalam persoalan ini, mulai pelit bicara. Ketika dikonfirmasi mengenai kebenaran pertemuan di hotel Royal Garden dia mengelak bicara. “Saya no commentt, kalian lebih paham,” ujar Absor
sumber: jambi ekspres