Tindakan kekerasan dengan cara menyiramkan air keras kini berlanjut ke Kota Jambi. Bedanya, di Jambi menggunakan air cabai yang pedas.
Korbannya adalah Bela Wahyuni (16), siswi kelas 2, jurusan IPS, SMAN 4 Kota Jambi. Dia mendapat tindakan kekerasan dari teman sekolahnya sendiri berinisial WN dan mendapat ancaman pula dari orang tua WN.
Korban Bela disiram dengan air cabai oleh temannya, WN, saat berada di kantin sekolah, Sabtu (16/11) pagi. Hampir seluruh tubuhnya terkena air cabai. Akibatnya, Bela menjadi kepanasan dan kulitnya memerah, terutama wajahnya.
Guru Wali Kesiswaan SMAN 4 Kota Jambi, Tini, mengatakan awalnya WN sedang berada di kantin. Tak lama, datanglah Bela yang bermaksud menemui WN. Namun, saat Bela mendekat, entah karena persoalan apa, tiba-tiba saja WN langsung menyiram Bela dengan air cabai yang ada di kantin itu.
Keduanya lalu terlibat perkelahian. Melihat hal itu, siswa lainnya segera memisahkan mereka. Keduanya lalu dibawa ke ruang BK untuk didamaikan. Saat di ruang BK, kakak Bela datang untuk menyelesaikan masalah ini. Namun, permasalahan tidak selesai, karena Bela dan WN terus cekcok mulut. Pihak sekolah akhirnya memutuskan menunda usaha perdamaian dan memerintahkan Bela pulang, sedangkan WN di suruh masuk kelas lagi.
Selang beberapa waktu kemudian, orang tua Bela datang ke sekolah untuk minta penjelasan tentang masalah ini. Menurut informasi dari Bela, Jumat sore ia mendapat ancaman dari orang tua WN akan dibunuh. "Perbuatan penganiayaan itu sebenarnya apa sanksinya dari sekolah”, kata Armain, orang tua Bela.
Bela sendiri saat ditanya penyebab dari pertikaian mereka, menyatakan tidak ada. Namun, ada dugaan terkait persaingan genk sekolah. Armain datang ke sekolah untuk minta anaknya diperlakukan adil dan memberi sanksi tegas kepada WN.
Dia juga minta jaminan kedepan anaknya aman datang ke sekolah. Jika dalam kasus ini ditemukan unsur kriminal, maka dia minta pihak berwajib memprosesnya secara hukum.
Kepala SMAN 4 Kota Jambi, Ahmad Abhar, saat dikonfimasi sejumlah wartawan membenarkan adanya kejadian penyiraman air cabai oleh sisa ke siswa lainnya. Peristiwa itu baru diketahuinya setelah salah satu orang tua siswa melapor padanya.
Untuk menyelesaikan masalah ini, maka orang tua WN akan dipanggil ke sekolah dan membuat surat perjanjian untuk memberi keamanan pada Bela. Menurutnya, kasus seperti ini baru pertama terjadi.
"Saat itu selesai gotong royong dan akan masuk kelas. Entah apa yang terjadi. Tiba-tiba ada perkelahian”, ungkapnya kepada sejumlah wartawan.
Kasus ini telah dilaporkan orang tua Bela ke Polsek Kota Baru.(*)
Reporter : Aldi Saputra.
Redaktur : Joni Yanto.