Danau sipin adalah salah satu tempat wisata yang dimiliki Provinsi Jambi, banyak pemuda dan pemudi bahkan keluarga yang mengunjungi tempat wisata itu untuk sekedar duduk-duduk ataupun untuk berekreasi. Selain itu danau sipin adalah tempat sebagian masyarakat Kota Jambi untuk mencari nafkah.
Namun tempat itu sekarang hanya tinggal kenangan saja, terlihat dari danau sipin yang tidak terawat. Banyaknya tumpukan sampah dipinggir dan ditengah danau yang membuat hilangnya keindahan dari danau sipin. Dan dari sebab itulah berkurangnya minat masyarakat untuk berkunjung ketempat itu.
Hal itu dirasakan oleh semua penduduk setempat tak terkecuali pengayuh sampan yang berada didanau sipin tersebut. Seperti yang dirasakan oleh Efendi salah seorang pengayuh sampan. Menjadi tukang perahu sudah menjadi pekerjaan rutin Efendi, pria yang berumur 35 tahun ini sudah 7 tahun menjadi seorang tukang perahu di Danau Sipin Jambi. Semua itu dilakukan untuk menghidupi istri dan anaknya yang masih duduk dibangku sekolah. Laki-laki kelahiran Kalimantan Barat ini mulai bekerja sejak pagi hingga petang.
Pendapatan yang didapatkan oleh Effendi dalam sehari saat ini tidak menentu, hal itu berbeda dengan tahun-tahun yang lalu ketika danau sipin masih ramai dikunjungi oleh masyarakat. Penurunan pengunjung ini sangat berakibat buruk bagi effendi, pasalnya dengan berkurangnya pengunjung yang datang berakibat berkurangnya penghasilan Effendi.
Effendi berharap “agar kedepannya danau sipin diperhatikan oleh pemerintah dan menghidupkan kembali wisata yang ada didanau sipin. Ia menambahkan agar masyarakat Provinsi Jambi juga ikut membantu dalam menjaga dan melestarikan tempat wisata ini terutama jangan membuang sampah ke danau baik untuk pengunjung ataupun untuk masyarakat sekitar danau”. Tuturnya kepada Tim Jameks.
sumber: jambi ekspres