iklan
SENGETI, Suasana mencekam terjadi pada Kamis (12/12) dini hari di Desa Muaro Kumpe Kecamatan Kumpe Ulu Kabupaten Muarojambi, dimana 6 truk pengangkut Batubara hancur karena dirusak oleh puluhan massa yang merupakan warga beberapa desa dalam kecamatan Kumpe Ulu

Hal ini kemungkinan dipicu oleh adanya seorang warga Kumpe yang meninggal dengan tragis  2 hari lalu akibat dilindas oleh sebuah truk pengangkut Batubara yang TKP nya ada di Desa Talang Duku, warga marah dengan kejadian ini sehingga melakukan penghadangan seluruh angkutan truk batubara yang melewati Kecamatan Kumpe Ulu.

Dari informasi yang berhasil dihimpun media ini, Kejadian terjadi pada Kamis dini hari sekitar pukul 01.00 WIB di Desa Muaro Kumpe, puluhan massa melakukan melempari 6 truk batubara hingga hancur berantakan.

Camat Kecamatan Kumpe Ulu, Wahyudi SE ketika dikonfirmasi harian ini membenarkan adanya kejadian penghadangan dan pengurasakan truk batubara ini, Wahyudi mengatakan bahwa pada Rabu malam telah dilakukan dialog bersama warga, sopir Batubara serta pihak kepolisian. "Rabu malam kami melakukan pertemuan mencari solusi dari masalah ini, selain masalah kecelakaan itu juga ada tuntutan terhadap truk betubara yang tak memberikan kontribusi terhada desa yang dilaluinya," ujar Camat

Setelah pertemuan selesai pada pukul 00.30 pagi, warga yang masih emosi kemudian melempari seluruh truk batubara yang terparkir di Muaro Kumpe dengan batu. "Setelah selesai rapat, semua warga bubar, namun diluar dugaan puluhan masa ini melempari truk dengan batu sehingga 6 truk mengalami kerusakan cukup serius, sehingga harus dilerai oleh pihak kepolisian," tukas Camat

Camat juga menjelaskan bahwa dialog terus dilakukan untuk menjadi perdamaian warga dan pengusaha Batubara. "Suasana sudah mulai aman, sopir pelaku pelindas warga yang tewas juga telah diamankan pihak kepolisian, hari ini (kemarin red) kami juga melakukan pertemuan untuk mencari solusi hal ini, ini barus elesai rapat, keluarga korban juga telah menerima kejadian ini," ujarnya.

Kapolda Minta Truk Batubara Tidak Melintas


Dipihak lain, Kapolda Jambi, Brigjen Pol Satriya Hari Prasetya, mengintruksikan kepada anggota dan jajarannya, agar truk pengangkut batubara, tidak melintas di Jalan Lintas Timur, untuk sementara.

Hal itu dilakukan mengantisipasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti pemblokiran jalan, maupun lainnya, pasca meninggalnya warga setempat yang terlindas truk pengangkut batubara.

Kapolda mengatakan, sebelumnya sudah ada kesepakatan antara pihak korban, tokoh adat, tokoh masyarakat, TNI maupun Polres Muaro Jambi, yaitu memberikan bantuan peda keluarga korban kecelakaan. Diduga kata Kapolda, aksi tersebut karena adanya kesepakatan yang tidak terpenuhi.

"Diduga ada kesepakatan yang tidak terpenuhi. Makanya terjadilah aksi seperti ini (pemblokiran jalan). Untuk itu saya intruksikan kepada polres Sarolangun, agar menghentikan aktivitas pengangkutan batubara di sana. Karena, pengangkut batubara di Sarolangun yang bermasalah dengan korban kecelakaan. Tapi, secara umum jangan dulu truk batubara melintas, hingga masalah ini selesai. Hari ini direncanakan pertemuan pihak terkait untuk menyelesaikan masalah ini," kata Kapolda.
--batas--
Sementara itu, Boy, warga setempat mengatakan, aksi tersebut merupakan dampak dari pemblokiran jalan sebelumnya. Menurutnya, kesepakatam awal mobil pengangkut batubara di atas jam 4 sore, tidak boleh melintas, namun masih ada yang melintas.

"Sebelumnyo, lima mobil yang boleh melintas dan tidak boleh banyak-banyak, harus sistem buka tutup. Tapi, ado yang beriringan banyak sampe malam. Makonyo ado warga yang melempar. Mungkin itulah pemicunyo, lempar-lemparan. Diduga aksi balas dendam sopir batubara, yang menurunkan batubaranya ke tengah jalan sampe pagi hari.

Dari pantauan, kondisi di lokasi pukul 10.00 WIB sudah mulai berangsur normal. Batubara yang diletakkan di tengah jalan, sudah dibersihkan dengan eskavator.

Sementara itu, Kapolsek kumpe ulu Iptu Eko budi lustiono SH mengatakan kejadian itu berawal karena belum adanya kesepakatan antara warga kumpe dengan pengusaha batubara, sehingga mereka melakukan penghadangan, karena ketakutan salah seorang sopir menumpahkan batu bara yang diangkutnya kejalan selanjutnya mereka kabur. "Saat ini kita masih melakukan pengamanan dilokasi agar kejadian ini tidak berkembang lebih jauh, namun dalam kejadian ini tidak ada pembakaran kendaraan," katanya.

Kronologis Truk Batubara Diamuk Massa

1. Selasa (10/12), seorang warga Kumpe yang juga anggota TNI tewas terlindas truk batubara
2. Rabu (11/12) dilakukan perundingan antara keluarga, warga dan aparat
3. Kamis (12/12) sekitar pukul 01.00 WIB di Desa Muaro Kumpe, puluhan massa menghadang truk batubara yang lewat.
4. Massa melempari 6 truk batubara hingga kacanya hancur berantakan
5. Setelah itu, mereka merobohkan truk sehingga batu bara berhamburan di jalan

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images