iklan LAPOR : Orang tua bayi yang diduga tertukar di Rumah Sakit Raden Mataher saat menunjukkan bukti laporan ke wartawan.
LAPOR : Orang tua bayi yang diduga tertukar di Rumah Sakit Raden Mataher saat menunjukkan bukti laporan ke wartawan.
Firmansyah, orang tua bayi yang diduga tertukar saat proses persalinan di Rumah Sakit Raden Mattaher melaporkan kasus tersebut ke Polda Jambi, Selasa (17/12). Mereka mendatangi SPK Polda Jambi dengan no laporan No Pol : LP/B-298/XII/2013/Jambi/PA SIAGA SPKT "B" tanggal 17 Desember 2013.

Firmansyah, melaporkan Pihak Rumah Sakit Raden Mattaher karena pihak Rumah Sakit tidak punya itikad baik untuk melakukan tes DNA yang diminta oleh dirinya.

Saat dikonfirmasi usai melaporkan kasus tersebut di Polda Jambi kemarin (17/12), Firmansyah mengatakan bahwa pihak Rumah Sakit terkesan selalu mengelak dan mengulur waktu untuk melakukan tes DNA, sedangkan dirinya menginginkan kepastian apakah bayi tersebut benar-benar anaknya atau bukan.

"Awalnya saja sudah salah, pertama anak saya perempuan, tertukar jadi laki-laki, kemudian ditukar lagi jadi perempuan, saya ragu apakah betul anak saya atau bukan, makanya saya minta tes DNA, kemaren dijanjikan satu minggu, kita tunggu, kemudian setelah lewat seminggu katanya ditunda lagi, ini kan sudah bertele-tele," kata Firmansyah di Polda Jambi.

Menurut Firmansyah dirinya meminta agar pihak rumah sakit melakukan tes DNA dan mempertemukan dirinya kembali dengan bayi laki-laki yang tertukar sebelumnya. "Saya tuntut tes DNA, biar saya yakin itu anak saya, dan temukan saya dengan bayi laki-laki itu dan orang tuanya karena bayi ini telah menyusu ke istri saya," kata Firman.

Dikatakan Firmansyah pada saat lahir, jelas bahwa anaknya perempuan dan langsung di iqamatnya, kemudian tiba tiba berubah menjadi laki-laki. "Tanggal 3 Desember, istri saya Reni Susilawati operasi di RSU oleh Dr. Rudi disuruh operasi karena plasenta nya tertutup, usia kandungan 9 bulan, Jam 10 malam, masuk ruang operasi rumah sakit umum, jam 11.30 lahir sesar, kemudian bayi saya dibawa ke ruang steril, pada saat di lahirkan jelas perempuan, setelah di iqomatkan, pagi kita urus askes, jam 14.00 istri saya nelp anak sudah bisa diambil tgl 4 yang ambil harus bapaknya," kata Firman.

Dikatakan Firman, bayi tersebut diketahui tertukar saat dirinya akan mengganti popok anaknya. "Waktu itu saya masih di Askes untuk mengurus surat untuk mengambil anak saya, kemudian sesudah mengurus Askes saya keruangan istri saya dan seorang perawat mengantar anak saya, pak ini bayinya kata perawat, kemudian ditarok ke samping istri saya, kemudian waktu lagi ngerokok diluar, waktu itu sudah malam istri saya nelpon bilang anak nangis, untuk ganti popok, saya buka, rupanya laki-laki," kata Firman

Setelah mengetahui bayi tersebut telah tertukar, Firman segera melapor ke ruangan salin. "Lapor ke ruangan salin, saya bilang ke perawat anak saya ke tukar, anak saya cewek kok jadi cowok," kata Firman
--batas--
Akan tetapi, perawat tersebut mengatakan bahwa data anaknya tidak ada, "Maaf  pak, data anak bapak tidak ada disini, perawat itu ngomong gitu sama saya," kata Firman.

Ditambahkan Firman, karena dirinya marah, dan suasana sudah heboh, tiba-tiba perawat mengantar bayi dengan jenis perempuan, dan mengatakan bahwa bayi tersebut anaknya. "Anak lanang tersebut di bawa lagi, maaf pak ini kesalahan rumah sakit, anak bapak ada, gelangnya masih ada, kata salah seorang perwat kepada saya, tapi yang buat rancu waktu saya kesana tidak ada, kemudian setelah heboh tiba-tiba ada, itu yang buat saya jadi rancu," tambah Firman.

Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jambi Kombes Pol Irawan David Syah saat dikonfirmasi kemarin (17/12) membenarkan adanya laporan bayi tertukar di rumah sakit. "Ya, sudah kita terima laporannya, nanti akan kita proses," kata Irawan.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images