Harga cabai merah di beberapa pasar tradisional di Kota Jambi, melonjak drastis hingga mencapai 100%, jelang tahun baru 2014.
Menurut salah seorang pedagang di pasar tradisional Angso Duo Jambi, Iwan (40), kenaikan harga cabai merah itu terjadi setelah hari raya natal. ‘’Kemarin sebelum natal harga cabai masih normal Rp 18 ribu-Rp 20 ribu/kilogram (kg), kini menjadi Rp 36 ribu-Rp 40 ribu perkilo,’’ sebut Iwan.
Imbasnya, kata Iwan, dengan kenaikan harga ini minat para pembeli menjadi berkurang, sehingga cabainya masih banyak yang tidak laku, dan itu sangat merugikan. ‘’Para pembeli jadi sepi, dan banyak yang kaget, karena harganya terlalu mahal, jadi banyak pembeli yang tidak jadi membeli cabai di tempat saya, otomatis saya rugi, karena cabai inikan termasuk sayur yang cepat membusuk,” keluh Iwan.
Lantas apa yang menjadi penyebab kenaikan ini? Menurut Iwan, kenaikan cabai merah ini disebabkan factor distribusi dari pulau jawa yang terhambat, karena cuaca yang cenderung sering hujan akhir-akhir ini.
--batas--
”Biasanya cabai kita pasok dari Pulau Jawa, tapi hari ini (kemarin, red) tidak masuk katanya faktor cuaca. Jadi, kami terpaksa membeli cabai dari Sumatera Selatan yang cenderung mahal,” terang Iwan.
Mirisnya, Kabid Perdangan Dalam Negeri Disperidag Provinsi Jambi Firda, saat dikonfirmasi via ponsel, kemarin, mengaku belum mengetahui kenaikan harga cabai ini, dan akan segera turun kelapangan untuk memantaunya.
‘’Saya belum mengetahui kenaikan harga cabai ini, tapi kami akan segera memantau ke Pasar Angso Duo itu, kalau kemarin yang terpantau hanya bawang merah yang mengalami kenaikan, tetapi sekarang sudah stabil lagi,” tutup Firda.
sumber: jambi ekspres
