iklan
Satu hari setelah tenggelamnya Tug Boat Armada II di Desa Kunangan Desa Taman Rajo Kabupaten Muarojambi hingga kini belum dapat dilakukan evakuasi penarikan kapal dan tongkang ke daratan.

Pihak Basarnas dan Tim SaR dari BPBD Muarojambi hingga Selasa sore (21/01) terus berusaha melakukan penarikan kapal ke daratan, namun hingga pukul 17.00 WIB belum dapat dilakukan, pengangkatan kemudian direncanakan akan dilanjutkan Rabu (22/01) pagi ini.

2 orang awak kapal yang berada di dalam ruang mesin yaitu atas nama Teguh dan Dodi dipastikan tewas karena terjepit di ruang mesing kapal yang tenggelam di kedalaman 16 meter tersebut, diketahui TB Armada III ini dijalankan oleh 6 orang awak Kapal, 4 diantaranya selamat dalam kejadian ini sebab berada di Dek Kapal dan 2 lainnya tewas saat berada di ruang mesin Kapal.

"Sejak pagi hari pihak Basarna, TNI, Polri dan BPBD Muarojambi terus melakukan upaya pengangkatan kapal dan tongkang tersebut, para penyelam telah diterjunkan untuk memasang kait besi pengangkat badan kapal, namun karena sungai yang terbilang dalam yaitu 16 M sehingga tim kehabisan waktu hingga sore hari,"ujar Amril Perwakilan BPBD Muarojambi
--batas--
Lebih lanjut, Amril mengatakan bahwa Rabu pagi dipastikan kapal akan diangkat ke daratan dan dapat dievakuasi sebab kait besi telah dipasang siap diangkat. "Besok pagi (hari ini red) bangkai kapal akan diangkat, 2 orang awak yang dipastikan tewas juga akan diangkat, posisi mereka terjepit dalam ruang mesin,"imbuh Amril

Kejadian tenggelamnya kapal ini terjadi pada senin (20/01) sore  sekitar pukul 15.15. Saat kejadian, kapal tersebut baru menarik tongkang Tanjung Johor 32 yang baru diisi batu bara dari stockpile milik Akui, Kapal yang belum lama  bergerak menarik tongkang bermuatan penuh tersebut tiba-tiba melintang ditengah sungai batanghari.

Diduga, kapal melintang akibat tekanan arus sungai batanghari. Akibat tekanan arus tersebut, kapal miring ke kiri dan berbalik menghatam tongkang. Karena hantaman yang terjadi cukup keras, kapal langsung terbalik dan tenggelam. Selain karena. Menghantam tongkang, posisi kapal saat itu juga berada tepat di atas pusara air.

Kapten kapal saat kejadian ternyata sempat menyelamatkan diri. Namun, sang kapten langsung diamankan oleh polisi airud ke KSKP guna pemeriksaan lebih lanjut. "Iya, kaptennya sudah diamankan ke KSKP," ujar Iptu Firdon M, Kapolsek Marosebo.

Nantinya masalah tenggelamnya kapal ini akan diselesaikan di mahkamah pelayaran. Guna menentukan salah tidaknya sang kapten. Jika kapten terbukti melakukan kesalahan, bisa jadi akan berlanjut ke tindak pidana.

sumber: jambi ekspres

Berita Terkait



add images