Terkait kasus dugaan bayi tertukar di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mataher Jambi, penyidik Polda Jambi memeriksa pejabat dari RSUD Raden Mataher Jambi, Jumat (24/1).
Salah satu pejabat yang diperiksa adalah dr Mustarim. Hal ini diungkapkan kuasa hukum pihak RSUD Raden Mataher Jambi Budi Asmara kepada media ini. “Pak Ali Imron belum diperiksa, yang diperiksa hari ini dr Mustarim,” ungkap Budi Asmara.
Namun demikian, menurut Budi, dirinya tidak bisa mendampingi dikarenakan sakit. “Tapi saya tidak bisa mendampingi karena sakit,”jelasnya.
Saat ditanya, apakah pemeriksaan terkait hasil tes DNA bayi dan orang tua bayi sudah keluar? Budi Asmara belum bisa memastikan hal tersebut. “Kalau kemarin saya ke Polda, penyidik bilang hasilnya belum keluar, belum tau kalau sekarang sudah keluar apa belum,”tutur Budi Asmara.
--batas--
Sebagaimana diketahui, penyidik Polda Jambi bekerjasama dengan Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Bid Dokkes) Polda Jambi juga sudah mengambil sampel dari bayi yang diduga tertukar tersebut, untuk dilakukan tes DNA.
Kabid Humas Polda Jambi, AKBP Almansyah, saat dikonfirmasi wartawan beberapa waktu lalu, mengatakan saat ini penyidik masih menunggu hasil tes DNA keluar, untuk melakukan pemeriksaan lanjutan. Rencananya, kata Almansyah, masih akan ada pemanggilan terhadap sejumlah pihak untuk dimintai keterangannya.
"Kita ingin memastikan dulu hasil tes DNA nya. Untuk itu, pemanggilan pihak lainnya akan dilakukan setelah hasil tes DNA keluar," kata Almansyah, Kamis (9/1).
Pengusutan kasus dugaan bayi tertukar ini dilakukan setelah pihak Polda Jambi mendapatkan laporan dari Firmansyah. Firmansyah menduga bayi yang dilahirkan istrinya telah tertukar, tidak lama setelah dilahirkan di RSUD Raden Mattaher.
Terkait laporan tersebut, penyidik Subdit IV Ditreskrimum Polda Jambi belum lama ini telah mendatangi RSUD Raden Mattaher, untuk mengambil sejumlah dokumen terkait kasus ini. Selain itu, beberapa orang telah dimintai keterangannya, diantaranya beberapa orang perawat di RSUD Raden Mattaher.
sumber: jambi ekspres