Salah satu Caleg DPR RI dari PKPI menilai Bawaslu Provinsi Jambi tebang pilih dalam menegakkan aturan hingga dirinya ditetapkan sebagai tersangka dengan tuduhan melanggar aturan kampanye.
Kepada wartawan ia mengatakan, jika mau jujur semua Caleg sudah melanggar. Lihat saja media cetak dan elektronik baik lokal maupun nasional, hampir setiap saat ada iklan dari partai dan Caleg tertentu. Bahkan juga banyak Caleg yang memasang alat peraga kampanye tidak sesuai aturan.
“Semua Caleg sudah melangar. Kenapa itu tidak tersentuh. Ini ada apa, jangan tebang pilih. Kenapa itu tidak dibredel semua kalau betul-betul mau tertib. Caleg lain itu apa bedanya dengan kita. Kenapa itu didiamkan saja, saya ini di zalimi,” katanya.
Ia mengaku, dalam tampilannya disalah satu TV lokal Jambi, yang membuat lagu adalah masyarakat dan yang menyanyi juga masyarakat. Bukan dirinya yang mengajak. Tapi masyarakat yang memang ingin Asmara Roni menjadi wakil mereka. “Saya merasa itu bukan promosi. Rakyat yang membuat lagu dan menyanyikannya. Masyarakat yang mengkampanyekan Asmara Roni, bukan asmara Roni yang berkampanye,” akunya.
--batas--
Untuk itu, ia berharap Bawaslu bisa adil dan jeli dalam membaca aturan. Apalagi selama ini tidak pernah ada sosialisasi dari Bawaslu maupun KPU terkait pelanggaran yang berujung pidana Pemilu. “Saya selaku Caleg tidak pernah menerima sosialisasi soal ini. Saya yakin Caleg juga lain sama, mereka juga tidak tahu,” sebutnya.
Terkait penetapan status tersangka terhadap dirinya, ia bersikukuh bahwa dirinya tidak bersalah. “Saya tidak bersalah. Yang dibilang tersangka ini apa. Kalau tidak terbukti nanti bersihkan nama saya,” tukasnya.
Penetapan dirinya sebagai tersangka pada 29 Januari lalu. Sebagai warga negara yang taat hukum, meski bingung dengan penetapan dirinya sebagai tersangka yang sekonyong-konyong, ia tetap siap menghadapi proses hukum.
Lantas apakah DPP sudah mengetahui soal ditetapkannya sebagai tersangka? DPP sudah tahu dan sudah menawarkan bantuan hukum. Namun dirinya menyatakan dengan tegas siap menghadapi sendirian.
Selama ini sebagai orang Jambi, ia juga sudah banyak memberikan kontirbusi. Apalagi ia menjadi salah satu promotor tinju profesional dari 4 yang ada di Indonesia. “Itu salah satunya orang Jambi. Kontribusi inilah yang ingin saya sampaikan ke masyarakat ada bentuk lain yang bisa saya bawa untuk Jambi di tingkat nasional,” tandasnya.
sumber: jambi ekspres