JAMBIUPDATE.COM, MUARASABAK - Kadispertan Tanjabtim, Ahmad Maushul mengungkapkan, setidaknya Tanjabtim telah kehilangan seluas 4500 hektar areal pertanian. Penyebab hilangnya areal pertanian karena adanya alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan perkebunan sawit.
"Jadi untuk menutupi lahan pertanian yang sekarang jadi perkebunan, jadi masih ada berapa ribu hektar lagi yang harus diusahakan," katanya.
Menurutnya, cetak sawah di Tanjabtim yang dimulai tahun 2009 sampai 2013 terdapat seluas 1.800 hektar. Tersebar di 4 Kecamatan yakni Kecamatan Berbak, Mendahara Ulu, Nipah Panjang dan Kecamatan Sabak Timur.
"Tahun 2014 ini sedang berjalan di Kecamatan Sadu tepatnya di Desa Air Hitam Laut, Sungai Jambat, dan Remau Baku Tuo," bebernya.
Untuk mengajukan cetak sawah saat ini persyaratannya semakin ketat. Pihaknya bisa saja membantu masyarakat yang menginginkan adanya cetak sawah tersebut, namun persyaratannya harus dipenuhi terlebih dahulu.
"Persyaratan dari kementerian pertanian melalui dirjen Prasarana Sarana Pertanian harus ada titik koordinat, foto lokasi 0 persen yang akan dijadikan cetak sawah, sudah ada tanggul atau belum dengan saluran, ini semua jadi persyaratan," tukasnya.
Selain persyaratan diatas, sambung Maushul, persyaratan lainnya harus ada surat keterangan lahan tidak bermasalah dari kelompok tani yang diketahui oleh Desa.
"Artinya pihak Desa juga harus mempersiapkan sarana dan prasarana terlebih dahulu," paparnya.
Dia juga meminta masyarakat menyampaikan usulan melalui dinas petanian.
"Nanti usulannya kita teruskan ke kementerian," tandasnya.
(yos)
