iklan Immanuel Parningotan Hutasoit, Walau Masih Berumur 7 Bulan, Dia Harus Menderita 3 Penyakit Serius Sejak Lahir
Immanuel Parningotan Hutasoit, Walau Masih Berumur 7 Bulan, Dia Harus Menderita 3 Penyakit Serius Sejak Lahir

JAMBIUPDATE.COM, JAMBI - Malang nasib yang diderita Immanuel Parningotan Hutasoit. Walau masih berumur 7 bulan, dia harus menderita 3 penyakit serius sejak lahir.

Lahir dari keluarga kurang mampu di sebuah rumah yang sangat sederhana yang dikontrak keluarganya, dia terus bertahan. Dia tinggal bersama keluarganya di Lorong Damai, RT 08, Kelurahan Talang Bakung, Kecamatan Jambi Selatan.

Immanuel merupakan bayi pasangan Dinawati dan John Edi Hutasoit. Dia merupakan putra ketiga pasangan ini dari tiga bersaudara. "Anak saya ini menderita Hydrosepalus dan Hernia serta daging tumbuh di punggung," kata Dinawati disambangi di rumahnya seraya memperlihatkan daging tumbuh yang ada di bagian punggung Immanuel.

Dijelaskan Dinawati, penyakit anaknya itu merupakan bawaan lahir. "Kita tak ada uang, jadi belum ada berobat. Makan saja kami susah," jelasnya.

Waktu Immanuel berumur 1 bulan, katanya, mereka pernah membawanya ke rumah sakit. Namun sayangnya tak ada tindakan dari pihak RS. "Di rumah sakit dulu dia ditelanjangi dan difoto. Cuma tak ada tindakan. Setelah itu tak kami bawa ke rumah sakit lagi karena tak ada uang. Makan saja kami susah," terangnya.

Menurut keterangan pihak rumah sakit umum raden mattaher, katanya, Immanuel harus dioperasi. Sementara bagian kepala yang mengalami pembengkakan harus dipakaikab selang. "Katanya pakai selang dan operasi. Selang itu saja Rp 10 juta. Dimana saya dapat uang sebanyak itu," katanya.

Dia sendiri mengakui jika keluarganya merupakan peserta BPJS. Namun dia merupakan peserta BPJS Mandiri. "Saya BPJS mandiri yang bayar Rp 25 ribu tiap bulan. Tapi itu sudah berapabbulan saya tak bayar karena tak ada uang," ujarnya.

Dulunya, mereka hanya pernah diberikan dokter obat berupa salap untuk di bokong. "Supaya apa syaa tidak tahu. Katanya supaya tidak bernanah," ungkapnya.

Immanuel sendiri, lahir di rumah sakit rimbo medika. Selama 3 hari disana dan langsung dirujuk dan dibawa ke rs mattaher. "Katanya harus operasi di bagian saraf, ke dokter anak. Namun pas ke dokter anak harus ditangani 3, saraf, hernia dan hydrosepalus," katanya.

Dia berharal ada yang memberikan mereka bantuan untuk kesembuhan Immanuel. "Harapannya saya bisa sembuh. Saya selalu nangis sehari-hari. Dia rewel, kalau nangis buah zakarnya membengkak. Jadi saya ambil dia kalau dia nangis," ujarnya.

Dikatakannya, John Edi, ayah Immanuel sendiri bekerja serabutan. "Kalau tidak aa kerjaan diajak orang kerja bangunan paling dia kerja cari barang bekas," ujarnya.

Sejauh ini, katanya, belum ada yang datang untuk memberikan bantuab. "Belum ada yang masuk kasih bantuan. Kami ngontrak disini, Rp 1,2 juta per tahun," pungkasnya.

(wsn)


Berita Terkait



add images