iklan Astuti (Astrea Tujuh Tiga) yang ikut membantu jamaah haji terutama wanita-wanita yang tersesat.
Astuti (Astrea Tujuh Tiga) yang ikut membantu jamaah haji terutama wanita-wanita yang tersesat.

JAMBIUPDATE.COM, JAMBI - Banyaknya jamaah haji yang tersesat saat di Mina membuat petugas cukup kerepotan. Untungnya ada Astuti (Astrea Tujuh Tiga) yang ikut membantu jamaah haji terutama wanita-wanita yang tersesat.

Motor imut yang tak bisa lari cepat ini menjadi kendaraan utama pengantar jamaah-jamaah tersesat ke maktab-maktab mereka. Selain Astuti, PPIH sebetulnya juga punya tim khusus lain untuk melayani jemaah tersesat, yakni Tim Evakuasi Tanpa Alat (TETA) dan Tim Penyisir Terowongan.

Menurut Kabid Penyelenggaran Haji dan Umroh (PHU) Kemenag Provinsi Jambi, H. Herman yang berada di Mina bahwa banyak jamaah haji asal Jambi yang tersesat. Mereka biasanya terpisah dari rombongan saat melontar jumroh.

Disini ada pasukan yang mengantar jamaah yang nyasar. Pasukan tranportasi di Mina ini menggunakan motor Astrea tahun 70-an, aku Herman saat dihubungi.

Dikatakan Herman, berdasarkan pengalaman banyak jamaah haji yang tersesat selama di Mina. Makanya PPIH menyediakan 17 motor untuk mengangkut jamaah. Jadi ini special, bila jamaah tersesat mereka akan merasakan motor ini. Dimana larinya tidak bisa kencang, bebernya.

Memang model dan mesinnya sudah tak mutakhir lagi. Tapi mesin tetap dijaga oleh para montir Indonesia, sehingga kondisinya tetap prima untuk angkutan jarak pendek, yakni mengantar jemaah haji yang tersesat ke tendanya di Mina. (kta)


Berita Terkait



add images