iklan Ilustrasi
Ilustrasi

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI - Gerhana Matahari Total (GMT) yang bakal terjadi pada Rabu mendatang (9/3), bertepatan dengan 29 Jumadil Awal 1437 H, akan melewati 11 Provinsi, termasuk Jambi.

Titik paling jelas terlihat di Sarolangun.

Rahmadi, Dosen Ilmu Falak IAIN STS Jambi, yang juga Tim Ahli Hisab Rukyah Kementerian Agama (Kemenag)  wilayah Jambi mengatakan, waktu Gerhana Matahari di Jambi mulai pukul 06.19 WIB. Puncaknya pada pukul 07.21 WIB dan akan berakhir pada 08.31 WIB.

Durasinya selama 2 jam 11 menit, katanya.

Kata dia, hukum Salat Gerhana Matahari menurut Imam Syafii, Imam Ahmad, Abu Daud dan beberapa ulama lainnya, Sunnah Muakkad, dilakukan berjamaah. Waktu pelaksanaan Salat Gerhana dimulai sejak munculnya Gerhana sampai selesai Gerhana secara sempurna. Namun, menurut Mahzab Maliki, didekatkan dengan setinggi tombak atau dengan konteks waktu kira-kira 20 menit berjalannya Gerhana Matahari. Tata cara Salat Gerhana yakni Salat dua rakaat kemudian setelah Salat Khutbah. 

BACA JUGA: Gerhana Matahari Total, BMKG Sebut Spot Paling Jelas dan Lama di Singkut

Berdasarkan hadist Rasulullah yang diriwayatkan Imam Bukhori dan Imam Muslim, apabila kamu melihat Gerhana Matahari atau Bulan, hendaklah kamu bertaqbir dan berdoa kepala Allah melaksanakan Salat dan berkah, terangnya.

Dia menjelaskan, Gerhana Matahari merupakan fenomena alam, yaitu, bulan menutupi Matahari karena Bulan berada di antara bumi dan Matahari. Hanya saja, karena bulan lebih kecil dari bumi sehingga kerucut bayang-bayang, inti bulan tidak menutupi seluruh permukaan bumi yang saat itu menghadap Matahari. Ketika terjadi Gerhana, hanya sebagian permukaan bumi saja yang dapat menyaksikannya atau daerah yang dilewati oleh kerucut bayangan inti bulan.

Gerhana Matahari tidak ada kaitannya dengan kematian atau musibah lainnya, melainkan suatu pertanda kebesaran Allah, ungkapnya.

Hikmah yang dapat diambil dari peristiwa Gerhana Matahari, menunjukkan adanya gerak Matahari dan menunjukkan bumi dan bulan yang merupakan kebesaran ciptaan Allah. Dengan adanya peristiwa Gerhana Matahari, diharapkan dapat menyadarkan hati akan hari kiamat karena Bulan telah hilang cahayanya lalu, Matahari dan Bulan dikumpulkan sebagaimana tanda hari kiamat yang terdapat dalam surah Al Qiyyamah ayat 8 dan 9. (azz/hfz)


Berita Terkait



add images