iklan JCH Kloter 21 saat membagikan batu kepada JCH untuk melontar jumroh.
JCH Kloter 21 saat membagikan batu kepada JCH untuk melontar jumroh.

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI - Akibat cuaca yang cukup ekstrim saat pelaksanaan puncak haji di Padang Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armina), maka Kakanwil Kemenag Jambi yang juga TPHD, H.M. Thahir menghimbau JCH untuk mengambil Nafar Awal saja.

Pertimbangan kita cuaca sangat ekstrim. Sementara JCH kita banyak uzul. Maka kita sarankan mereka untuk mengambil Nafar Awal saja, ujar Thahir saat dihubungi lewat WA-nya kemarin.

Bila JCH mengambil Nafar Awal, maka JCH hanya melontar 3 hari, bukan 4 hari seperti Nafar Sani (Akhir). Disebut Awal karena jamaah lebih awal meninggalkan Mina kembali ke Mekah. Total krikil yang dilontar jamaah nafar awal adalah 49 butir.

Jamaah haji pelaku Nafar Awal hanya 2 malam menginap di Mina dan meninggalkan Mina pada tanggal 12 Zulhijah sebelum matahari terbenam, beber Thahir.

Bila Nafar Sani (Nafar Akhir), maka Jamaah melontar Jumrah selama 4 hari yaitu pada 10, 11, 12 dan 13 Zulhijah, sehingga jumlah batu yang dilontar sebanyak 70 butir.

Disebut Nafar Sani/Akhir karena jamaah haji bermalam di Mina 3 malam dan meninggalkan Mina pada tanggal 13 Zulhijah, jelasnya.

Selain itu Kakanwil Kemenag juga memantau kondisi di Padang Arafah, Muzdalifah dan Mina. Hal ini dilakukan agar JCH asal Jambi bisa melaksanakan ibadah haji. Tujuannya untuk melihat pelayanan kepada JCH asal Jambi

Menyikapi dengan banyaknya jamaah haji risti yang akan beribadah Armina, dirinyamengingatkan agar jemaah haji dapat menjaga kesehatanya sejak sekarang, sehingga ketika melaksanakan ibadah Armina, kesehatannya dalam keadaan prima.

Dengan kesehatan yang prima, Insy Allah dapat melaksanakan ibadah Armina dengan lancar dan sempurna. Jadi, sekalipun tersedia pelayanan kesehatan, kami berharap tidak digunakan, karena jemaah haji sehat semua, jelasnya. (kta)


Berita Terkait



add images