iklan

JAMBIUPDATE.CO Guna menjaga stabilitas harga beras yang belakangan mengalami lonjakan, Perum Badan Urusan Logistik

(Bulog) Divre Sumatera Barat menyiapkan sedikitnya 12 ribu ton beras medium untuk operasi pasar.

Kabid Pengadaan Operasional Pelayanan Publik (POPP) Bulog Sumbar Laswendri mengatakan, operasi pasar akan difokuskan

di tiga titik distribusi yakni Padang, sub divre Bukittinggi, dan sub divre Solok.

Pihaknya terus berupaya menjaga stabilitas harga pangan strategis termasuk beras di Sumatra Barat. Pada prinsipnya,

kebutuhan beras di Sumbar sudah bisa dipenuhi oleh pasokan dari dalam provinsi.

"Mudah-mudahan operasi pasar ini menghambat kenaikan harga," kata Laswendri usai pelepasan

operasi pasar di kantor Divre Bulog Sumbar, Rabu (10/1). Menurutnya, harga yang dipatok dalam operasi pasar pekan ini

tergantung zona yang telah ditentukan oleh Kementerian Perdagangan. Untuk Sumatra Barat, harga beras medium

dalam operasi pasar dipasang di angka Rp 9.850 per kg atau Rp 100 lebih murah dibanding Harga Eceran Tertinggi (HET)

beras medium untuk Sumbar yakni Rp 9.950 per kg. Catatan pemerintah, harga rata-rata nasional untuk beras kualitas

medium I berada di level Rp 12.000 per kilogram dan beras medium II Rp 11.900 perkilogram.

Di Sumatra Barat, harga tersebut jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan Kementerian Perdagangan yakni Rp 9.950 per kg.

Staf Ahli Kementerian Perdagangan Dody Edward mengatakan, pemerintah pusat sendiri telah memulai operasi pasar secara masif demi meredam gejolak harga yang terjadi pada beras medium.

Operasi khusus tersebut akan diprioritaskan untuk pasar-pasar di mana beras dijual dengan harga yang jauh melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET).

"Jadi, kita memastikan ketersedian beras mencukupi untuk masyarakat. Dan, jika permintaan pasar kekurangan Bulog siap mengelontorkan beras," katanya.

Waktu operasi pasar tidak ada batasan. Sebab, pasokan beras Bulog terus ada untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Itu operasi pasar ini menyasar baik itu mitra maupun pedagang. Dan, nanti toko maupun pasar akan diberikan label

Bulog berupa spanduk beras," ungkap Dody.Sementara itu, Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit mengapresiasi operasi

pasar Bulog yang menyasar pasar-pasar di Sumbar. Sehingga, kebutuhan beras dengan harga yang terjangkau dan kualitas yang baik dapat dikosumsi masyarakat.

"Operasi pasar ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah untuk terus menjaga stabilitas harga dalam menyikapi gejolak harga yang

terjadi dan memenuhi ketersedian beras untuk masyarakat," katanya.

Selain itu, Satuan Tugas (Satgas) Pangan terus melakukan pemantauan di lapangan dalam meninjau harga dan

ketersedian beras. "Untuk itu dapat dikatakan harga di pasaran maupun ketersedian aman sebab ada Satgas Pangan yang

terus melakukan peninjauan ke pedagang dan pasaran," kata dia. (rcc/JPC)


Sumber: www.jawapos.com

Berita Terkait



add images