iklan ilustrasi
ilustrasi

JAMBIUPDATE.CO, PAMEKASAN Tensi politik menjelang pilkada di Gerbang Salam mulai memanas. Saling menyalahkan antar pendukung pun mulai mewarnai media sosial (medsos). Hal tersebut menjadi perhatian Panwaslu Pamekasan.

Anggota Panwaslu Pamekasan Suryadi mewanti-wanti agar masyarakat tidak saling menjelak-jelekkan pasangan calon (paslon). Apalagi, melakukan kampanye hitam. Dia meminta agar masyarakat tidak sembarang menulis status atau berkomentar di medsos.

Jika ada pelanggaran atau yang merasa dirugikan, masyarakat bisa melaporkan kepada kami, kata Suryadi, Rabu (10/1).

Misalkan, kata dia, ada ujaran kebencian atau kampanye hitam. Jika ditemukan ada unsur tindak pidana, bisa diteruksan ke kepolisian.

Diakuinya, untuk melacak bentuk pelanggaran di medsos, panwaslu merasa kesulitan. Sebab, tidak ada tim cyber yang dibentuk. Panwaslu hanya bisa memantau melalui ponsel yang dimiliki masing-masing anggota.

Berhubung petugas panwas terbatas, kami berharap kesadaran dan peran aktif dari masyarakat, kata mantan aktivis HMI tersebut.

Anggota Komisi I DPRD Pamekasan Iskandar berharap agar panwaslu juga maksimal memberikan sosialisasi kepada pihak-pihak terkait untuk menjelaskan larangan-larangan di medsos. Khususnya berkenaan dengan pilkada mendatang.

Dia meyakini, ke depan medsos akan semakin ramai dan panas. Bahkan, ujaran kebencian maupun menjelek-jelekkan paslon lain pasti akan terjadi.

Saya berharap panwas bisa memberikan penyadaran kepada masyarakat. Diharapkan masyarakat tidak sembarang menulis status di medsos, harapnya. (mr/sin/onk/bas/JPR)


Sumber: www.jawapos.com

Berita Terkait



add images