iklan Oesman Sapta Odang (OSO) (JawaPos.com)
Oesman Sapta Odang (OSO) (JawaPos.com)

JAMBIUPDATE.CO, Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) terbelah. Ini terjadi karena ada beberapa pihak termasuk Sekretaris Jenderal Partai Hanura Sarifuddin Suding gerah dengan Oesman Sapta Odang (OSO) yang menjadi nahkoda Hanura. Mereka pun melakukan pemecatan terhadap OSO dari jabatan Ketua Umum Partai Hanura.

Ketua Umum Partai Hanura OSO mengaku sudah berkomunikasi dengan Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto. Hasilnya ternyata Wiranto menginginkan pemecatan harus dilakukan sesuasi dengan AD/ART Partai Hanura lewat musyawarah nasional luar biasa.

"Saya sudah bicara dengan Wiranto, dia bilang laksanakan saja sesuai dengan AD/ART," ujar OSO di Hotel Mahattan, Jakarta, Senin (15/1).

OSO yakin Wiranto tidak ingin adanya kegaduhan. Ia juga yakin Wiranto tidak berubah sikapnya yakni mepertahankan OSO menjadi ketua umum.

Wiranto sendirilah, ujar OSO, yang menyuruhnya untuk memegang tongkat kepemimpinan di Partai Hanura. "Saya percaya bahwa Pak Wiranto tidak akan berubah pikirannya," katanya.

Dalam rapat yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Partai Hanura Sarifuddin Sudding menetapkan OSO telah dipecat sebagai ketua umum, dan digantikan oleh Pelaksana tugas (Plt), Marsekal Madya TNI (purn) Daryatmo.

Sementara Sudding mengaku pihaknya sudah melakukan mosi tidak percaya terhadap OSO. Dia mengantongi tanda tangan dari 27 DPD dan 400 DPC Partai Hanura seluruh Indonesia.

Sudding mengungkapkan, pelanggaran yang dilakukan OSO sangat banyak sehingga Partai Hanura memutuskan memberhentikan OSO dari jabatan ketua umum. (gwn/JPC)


Sumber: www.jawapos.com

Berita Terkait



add images