iklan

JAMBIUPDATE.CO, KERINCI - Rangkaian festival Kerinci, diantaranya acara pertemuan pecinta kopi atau seduh 1.000 kopi yang telah dilaksanakan di lapangan M 10 Lindung Jaya, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci pada Sabtu (06/10) kemarin, berlangsung spektakuler.

Acara yang menjadi wadah bagi para penikmat kopi terbaik di Indonesia untuk berbagi pengalaman, diawali dengan tari seguh kopi yang pada akhir tarian hingga membentuk angka 1.000, dan selanjutnya ditampilkan tari reok oleh warga Kayu Aro. Dalam tari reok tersebut, Bupati Kerinci Adirozal dan Kepala BI Perwakilan Jambi Bayu Martanto diarak dan ikut menari dengan naik reok.

Ari Cahyono, Ketua Pelaksana Festival 1.000 Kerinci, dikonfirmasi mengatakan bahwa Festival Kerinci ini bisa disebut surganya pecinta kopi, karena adanya penghasil kopi arabica terbaik di Indonesia. Hal itu dapat dilihat pada Festival Kopi 2017 di Jakarta, yakni saat kopi Kerinci dinobatkan sebagai kopi terbaik se-Indonesia. 

Keunggulan kopi Kerinci ini memiliki cita rasa lima kopi terbaik Indonesia dalam satu tegukan. Lebih tepatnya dari jenis Sigarar Utang, Gayo, Andung Sari, S795, dan P88. Kopi asal Jambi ini memiliki skor sertifikasi kopi specialty sebesar 86.25. "acara seduh 1.000 kopi terbaik se Indonesia ini dihadiri oleh 30 Barista atau pembuat kopi yang berasal dari Jambi, sementara 70 diantaranya dari pembuat kopi terbaik asal Kabupaten Kerinci," ujarnya.

Dikatakannya, bahwa konsep ini timbul dari ide para pemuda dan mahasiswa dari Kayu Aro yang ingin lebih mengenalkan Kopi Kerinci keluar Daerah bahkan hingga mendunia.

Sementara itu Bupati Kerinci, Adirozal, juga menyampaikan bahwa acara seduh 1.000 kopi terbaik se Indonesia yang bertempat di Kabupaten Kerinci ini, dikarenakan telah terbukti bahwa pada festival kopi di Jakarta Tahun 2017 lalu Kopi Kerinci dinobatkan sebagai kopi terbaik se Indonesia. Sebagai imbalannya, kopi kerinci menjadi wakil Indonesia di festival kopi Internasional Tahun 2018 di Wina Austria.

"Kita patut bersyukur mempunyai kopi arabika Kerinci, yang ditanam pada ketinggian 1.500 meter dari permukaan laut dengan tanah vulkanik yang subur. Sehingga, membuat biji kopi Kerinci lebih padat dan mempunyai cita rasa tinggi, serta sudah mempunyai sertifikat indikasi geografis, yang membuat daerah dan perusahaan lain tidak bisa mengklaim kopi Kerinci sebagai merek dagang mereka," ungkap Adirozal.(adi)


Berita Terkait



add images