iklan Tim SAR lakukan pencarian pesawat Lion Air JT 610/Ist.
Tim SAR lakukan pencarian pesawat Lion Air JT 610/Ist.

JAMBIUPDATE.CO , JAKARTA Pesawat Lion Air JT-610 jatuh di perairan Tanjung Karawang rute Bandara Soekarno-Hatta tujuan Bandar Udara Depati Amir Pangkal Pinang, Senin (29/10/2018). Pesawat tersebut dilaporkan jatuh di perairan Tanjung Karawang, Pantai Pakis, Karawang, Jawa Barat.

Disebutkan, pesawat tersebut membawa total 181 penumpang beserta kru kabin. Diduga, pesawat meledak sebelum menyetuh perairan. Sampai dengan Senin (20/10) pukul 20.00 WIB, total sudah 14 kantung jenzah tiba di RS Polri, Kramat Jatin, Jakarta Timur.

Kondisi jenazah tersebut, juga dipastikan sudah tidak utuh lagi.

Sementara, proses pemeriksaan dan identifikasi baru akan dilakukan Selasa (30/10/2018) besok karena harus menunggu tim Disaster Victim Investigation (DVI) Mabes Polri. Di sisi lain, Basarnas Jawa Barat memastikan menghentikan proses pencarian korban malam ini.

Demikian disampaikan Kepala kantor SAR Bandung, Jawa Barat, Deden Ridwansyah, di Posko Pembantu Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018).

Kami hentikan pencarian pukul 17.00 WIB. Selama pencarian ada 14 kantong yang kami serahkan ke posko utama di Tanjung Priok, kata dia. Hanya saja, Deden mengaku, pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk mengomentari isi dalam kantong tersebut. Menurut dia, semua kantong itu sudah dibawa ke RS Polri Kramat Djati, Jakarta Timur.

Selema proses pencarian yang dimulai pukul 07.00 WIB, kata Deden, tim gabungan sudah menerjunkan sebanyak 13 kapal dari unsur kepolisian, termasuk 3 helikopter. Tapi yang standbay ada satu helikopter di lokasi kejadian, ungkap dia.

Meski telah dihentikan pencarian, Deden menyatakan, pihaknya tetap melakukan pemantauan.

Menurut dia, Selasa (30/10/2018) pagi, akan dilakukan pencarian kembali dengan alat pencarian yang lebih memadai. Karena sampai sekaramg kita belum menemukan titik jatuh pesawat, tukas dia.

Sebelumnya, sembilan kantung jenazah tiba di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (29/10) malam.

Terbaru, sampai dengan pukul 20.00 WIB, ada lagi lima kantung jenzah yang tiba diantara ambulan milik Polres Jakarta Utara dan Palang Merah Indonesia. Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Yoyon Tony Surya Putra menyatakan, dengan data terbaru, total sudah ada 14 kantung jenazah.

Demikian disampaikan Yoyon di RS Polri Keramat Jati, Jakarta Timur, Senin (29/10/2018).

Sampai pukul 19.20 WIB ada evakuasi dari beberapa ambulans yang membawa kantong jenazah sebanyak total 14 kantong jenazah, kata Yoyon. Kendati kantung jenzah sudah berdatangan, lanjutnya, proses identifikasi tidak bisa langsung dilakukan.

Pasalnya, identifikasi masih menunggu tim Disaster Victim Investigation (DVI) RS Polri Keramat Jati.

Yoyon melanjutkan, kondisi ke-14 jenazah yang ditemukan itu sudah tidak lagi utuh. 14 kantong itu artinya bukan jenazah dalam bentuk utuh ya. Nanti dilakukan identifikasi oleh tim DVI RS Polri Kramat Jati, tutupnya.

Sebelumnya, Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri Kombes Edi Purnomo mengatakan, kantung jenazah itu langsung dimasukan ke lemari pendingin.

Sementara untuk proses indetifikasi, baru akan dilakukan Selasa (30/10/2018) besok. Jenazah saat ini langsung dimasukkan ke dalam freezer pemeriksaannya baru besok, kata Edi di RS Polri, Senin (29/10/2018). Secara prosedur, ujar Edi, pemeriksaan jenazah memang tidak boleh segera. Selain itu, pemeriksaan dimaksud juga juga harus lebih teliti.

Jadi jangan tergesa-gesa, kita periksa tidak teliti, jelasnya. Selain itu, RS Polri juga masih menunggu keluarga para korban menghubungi RS Polri untuk menyerahkan data-data terkait korban.

Hal ini dilakukan supaya ketika dokter melakukan visum bisa diidentifikasin dengan baik.

Sayangnya, kata Edi, pihaknya sampai saat ini belum ada satupun keluarga yang melapor. Karena itu, Edi meminta para keluarga untuk segera menghubungi tim DVI.

Sebab, semakin cepat laporan dari keluarga korban, makin mempercepat pula identifikasi para korban yang sudah ada.

Diminta kepada seluruh keluarga korban Lion Air untuk menghubungi RS Polri, menghubungi tim antemorthem di Ruang DVI, depan ruang DVI, sambungnya. Khusus untuk indetifikasi jenasah korban pesawata Lion Air ini, pihaknya telah menyiapkan 66 personel tim DVI. Termasuk dokter gigi, teknisi ahli kimia, ahli biologi, ahli DNA serta supir ambulan untuk melakukan proses identifikasi. Itu belum termasuk tim dokter dari Jawa Barat, Polda Metro Jaya dan Mabes Polri,

Tim-timnya sekarang sudah ada berada di TKP di lokasi Halim, Tanjung Priuk, Karawang sendiri, di Bandara Soekarno Hatta, pungkasnya.

(ruh/pojoksatu)


Sumber: www.pojoksatu.id

Berita Terkait



add images