iklan Warga ikut menyaksikan proses pencarian korban dan puing-puing pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang, Jabar, Senin (29/10). (Dery Ridwansah/JawaPos.com)
Warga ikut menyaksikan proses pencarian korban dan puing-puing pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang, Jabar, Senin (29/10). (Dery Ridwansah/JawaPos.com)

JAMBIUPDATE.CO, - Abdul Naseh, 45, nelayan rajungan di Pantai Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat (Jabar), membeberkan kesaksiannya saat pesawat jatuh. Dia mengungkapkan sempat mendengar suara dentuman mirip bom ikan sekitar pukul 06.30 kemarin (29/10). Naseh juga mengira itu suara geledek.

"Cuaca agak gerimis, saya kira tager (geledek)," kata Naseh yang ditemui di rumahnya di dekat Pantai Tanjung Pakis.

Naseh memang tak mendekat ke lokasi kejadian. Sebab, dia tak menyangka dentuman tersebut kecelakaan pesawat. Dia baru tahu itu kecelakaan pesawat Lion Air dari berita di televisi setelah sampai di rumah. "Warga yang di rumah juga dengar suaranya," ujar dia.

Dari Pantai Tanjung Pakis dilaporkan, sejak pagi hingga tadi malam, ratusan petugas dari SAR, BPBD Karawang, PMI, TNI, dan Polri terus berjaga. Mereka bersiap apabila ada jenazah yang dievakuasi ke pantai tersebut. Sedikitnya 37 mobil ambulans juga sudah disiapkan. Posko Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jabar juga sudah bersiap. Tapi, hingga malam belum ada jenazah yang dibawa merapat ke pantai itu.

Ribuan warga terlihat menyemut di pinggir pantai untuk menyaksikan situasi. Meski garis polisi sudah dipasang, warga tetap melintas di dekat area posko.

Sementara itu, upaya pencarian korban insiden jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 berlangsung hingga tadi malam (29/10). Bersama petugas KAL Sanca 815 dan KRI Rigel 933, Jawa Pos turut serta dalam pencarian tersebut. Serpihan badan pesawat nahas itu sudah ditemukan.

Bertolak dari Dermaga JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pukul 12.15, KAL Sanca 815 yang ditumpangi Jawa Pos masuk area pencarian Lion Air JT 610 pada pukul 14.15. Dari ruang kendali kapal tersebut, terdengar laporan KRI Tenggiri 865 yang lebih dulu melaksanakan operasi pencarian. Dalam laporan itu disebutkan, temuan bagian tubuh manusia yang diduga korban sudah diserahkan kepada Basarnas. "Sudah klir, terima kasih," ucap petugas, lantas mengakhiri laporan.

Menurut Komandan Satuan Tugas SAR Lion Air JT 610 Kolonel Laut Isswarto, temuan tersebut juga sudah dilaporkan. Namun, dia belum bisa memastikan bagian organ dalam tubuh manusia itu milik siapa. "Sudah kami serahkan ke Basarnas," ungkap dia. Untuk sementara, area operasi pencarian sejauh 3 mil atau 5,4 kilometer dari titik jatuh pesawat tersebut.

Sementara itu, kartu identitas yang ditemukan atas nama Michelle Vergina dan Maria Ulfah. Dua nama tersebut juga tertera dalam manifes Lion Air JT 610. Temuan itu lantas diserahkan KAL Kobra kepada petugas Basarnas. Dalam operasi pencarian pesawat yang bertolak dari Jakarta ke Pangkal Pinang itu, TNI-AL mengerahkan enam unit kapal dari beberapa satuan.

Selain KAL Sanca 815, KAL Kobra 867, KRI Tenggiri 865, KRI Rigel 933, turut dikerahkan KRI Sikuda 863 dan KRI Banda Aceh.

Kemarin TNI-AL bersama Basarnas juga sudah mendirikan posko di Dermaga JICT II, Tanjung Priok. Khusus KRI Rigel 933, Kepala Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI-AL (Kapushidrosal) Laksamana Muda TNI Harjo Susmoro menyebutkan bahwa kapal itu dikirim untuk mencari bangkai Lion Air JT 610. "Menemukan pesawat Lion Air yang tenggelam," terangnya kepada Jawa Pos.

Kapal tersebut juga digerakkan untuk mencari black box atau kotak hitam pesawat itu. KRI Rigel 933 memang punya kemampuan mendeteksi benda di bawah air. Kapal tersebut sudah dilengkapi dengan multibeam echosounder dan side scan sonar yang bisa mencitrakan badan pesawat. Pencarian black box pesawat mengandalkan high precision acoustic positioning (Hipap) dengan frekuensi A dan B. "Frekuensi itu seperti yang ada di black box," jelas Harjo.

Dengan begitu, Hipap bisa menangkap sinyal yang dipancarkan black box bangkai pesawat berpenumpang 181 orang itu. Dari atas kapal tersebut, tim TNI-AL yang dikerahkan untuk menyelam sudah bersiap diri. Mereka bakal bergerak di perairan Karawang, Jawa Barat, setelah KRI Rigel 933 menemukan lokasi pasti badan pesawat yang jatuh pasca kehilangan kontak kemarin pagi. 

(syn/c7/agm)


Sumber: JawaPos.com

Berita Terkait



add images