iklan Dirjen PSKL Bambang Supriyanto bersama Kepala Balai PSKL Wilayah Sumatera meninjau stand lomba fotografi.
Dirjen PSKL Bambang Supriyanto bersama Kepala Balai PSKL Wilayah Sumatera meninjau stand lomba fotografi.

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI - Penyelenggaraan Pesta Rakyat, Festival Perhutanan Sosial Nasional (PeSoNa) 2018 di Jambi telah dimulai.

Pembukaan berlangsung Kamis (29/11) malam, yang dipimpin langsung Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) yang diwakilkan oleh Dirjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL), Bambang Supriyanto.

Tiga hari pelaksanaan, 29 November hingga 1 Desember 2018 di Ratu Convention Center (RCC), Kota Jambi. Festival PeSoNa 2018 diisi berbagai kegiatan.

Kepala Balai PSKL Wilayah Sumatera, Sahala Simanjuntak mengatakan melalui dukungan Forest Programme II serta pihak lainnya. Penyelenggaraan kegiatan Festival PeSoNa 2018 dengan kegiatan pameran multi produk perhutanan sosial, workshop temu usaha (seller meet buyer) dan rantai pasar, lomba foto dan vlog tingkat nasional, lomba mewarnai se-Provinsi Jambi dan edukasi.

"Maksud dari kegiatan Festival PeSoNa Provinsi Jambi tahun 2018 adalah untuk menyebarluaskan informasi mengenai program perhutanan sosial dan kemitraan lingkungan di Indonesia, khususnya di Provinsi Jambi," kata Sahala.

Sedangkan tujuannya, lanjut Sahala, adalah untuk mengangkat antusiasme semua kalangan baik dari Kementerian, Pemerintah Daerah, LSM, Dunia Usaha dan masyarakat pelaku perhutanan sosial serta diharapkan dapat mengangkat isi-isu sosial dan pengalaman edukasi bagi peserta dan pengunjung.

Ia mengatakan dalam kegiatan pameran, produk-produk yang dipamerkan diutamakan produk lokal Provinsi Jambi. Jumlah stand yang disediakan sebanyak 25 stand pameran.

Stand pameran terdiri dari stand komoditi unggulan perhutanan sosial. Seperti kopi, kepayang, kayu manis, aren, bambu dan madu.

Ada juga stand komoditi campuran, stand komoditi perhutanan sosial Lampung, stand komoditi unggulan Sijunjung, stand komoditi unggulan Bengkulu. Lalu stand BKSDA Jambi, stand Taman Nasional Berbak Sembilang, stand produk masyarakat hutan Koperindag Tanjab Barat, serta stand Tobing Kupak Sarolangun.

"Ada juga stand Sheika Naning (handycraft), stand perusahaan, stand CSO/Pendamping Hutsos dan stand informasi," kata Sahala.

Untuk worksop, Sahala menjelaskan jika dalam workshop temu usaha mempertemukan petani pelaku usaha kehutanan hasil hutan bukan kayu dengan pembeli dan pengusaha industri kehutanan, dengan tujuan untuk memfasilitasi terjalinnya kerjasama bisnis mutualistik bagi kedua belah pihak.

"Pokok bahasan dalam workshop ini adalah akses pembiayaan Hutsos dan akses pasar, kelembagaan, model pengelolaan, peran masyarakat dan mitra usaha serta model pembiayaan," katanya.

Sedangkan workshop rantai pasar akan membahas sistem pasar perdagangan komoditas hasil hutan bukan kayu dalam konteks Hutsos di Provinsi Jambi. Yang melibatkan pihak-pihak yang terkait dalam rantai pasar perdagangan hasil hutan bukan kayu dari kalangan petani produsen, LSM, Kementerian, Pemerintah Daerah, LSM, Dunia Usaha dan masyarakat pelaku Hutsos lainnya.

"Selain itu, aneka hiburan dan kegiatan edukasi kepada masyarakat, pelajar dan mahasiswa dikemas dalam format education camp," katanya.

"Edukasi ini untuk menularkan pemahaman kehutanan, biodiversity, konservasi dan Hutsos kepada masyarakat dan generasi muda. Dihelat setiap hari sebagai pengisi aktivitas yang produktif," kata Sahala lagi.

Pada hari ketiga kegiatan ini, sebelum acara penutupan akan ada pengumuman lomba dan penyerahan hadiah untuk stand terbaik, pemenang lomba fotografi dan vlog serta pemenang lomba mewarnai.

Acara penutupan Festival PeSoNa 2018 dijadwalkan digelar Sabtu (1/12), dimulai pukul 09.00 WIB di Ratu Convetion Center, Kota Jambi. (ist)


Berita Terkait



add images