iklan

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Laode M Syarief angkat suara terkait pernyataan calon presiden (capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto yang menyebut kondisi korupsi di Indonesia sudah stadium 4. Menurutnya, standar korupsi tidak bisa disamaratakan dengan ukuran penyakit kanker.

Ukuran korupsi itu bukan, beda dengan ukuran penyakit kanker stadium 1,2,3,4. Ukuran korupsi itu harus dilihat dari corruption perseption indeks (CPI) kita, ucapnya pada awak media, di Hotel Bidakara, Rabu (5/12).

Lebih lanjut, kata Syarif, negara Indonesia memang masih masuk dalam daftar angka korupsi yang cukup tinggi dalam CPI. Namun jika dilihat dari sudut pandang Asean, maka jauh lebih baik dari negara Thailand dan Filipina.

Memang betul bahwa masih negara korupsi tapi kalau di Asean itu kita sudah melebihi Thailand. Kita sudah melebihi Filipina, kita sudah melebihi negara yang lain. Kita nomor tiga di Asean itu, tegasnya.

Oleh karena itu, menurutnya standar korupsi lebih layak dikatakan dengan corruption perseption indeks (CPI) dibandingkan dengan kata stadium.

Lebih bagus kita pakai standar yang corruption perseption indeks daripada kita memakai standar yang nggak pernah dipakai untuk mengukur tingkat korupsi suatu negara, ujarnya.

Sebelumnya, Prabowo Subianto menggambarkan korupsi yang terjadi di Indonesia seperti kanker stadium empat. Menurut Prabowo, Indonesia sudah masuk darurat korupsi. Pasalnya, dari pejabat negara, kalangan anggota Dewan, menteri hingga, hakim tertangkap KPK.

Isu utama di Indonesia sekarang adalah maraknya korupsi, yang menurut saya sudah seperti kanker stadium empat, ujar Prabowo dalam siaran persnya, Rabu (28/11).

(ipp/JPC)


Sumber: www.fajar.co.id

Berita Terkait



add images