iklan Ilustrasi. Foto : pixabay
Ilustrasi. Foto : pixabay

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA Pemerintah akhirnya mengambil keputusan tegas terkait persoalan peserta program kuliah-magang (Industry Academia Collaboration/IAC) di Taiwan. Setelah dilakukan rapat lintas kementerian, diputuskan untuk menghentikan sementara (moratorium) pengiriman dan rekrutmen mahasiswa program IAC. Moratorium diberlakukan sampai ada pembenahan.

Hal itu disampaikan Kabid Perlindungan WNI dan Penerangan Sosial Budaya Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei Fajar Nurhadi. Pilihan penghentian sementara tersebut dibahas dalam rapat interkem (inter kementerian, Red) di Jakarta tanggal 14 Januari lalu, kata dia saat dihubungi kemarin (28/1).

Fajar menuturkan, saat ini persoalan mahasiswa peserta program IAC ditangani pemerintah pusat di Jakarta. Di antaranya, Biro Perencanaan Kementerian Perdagangan (Kemendag), Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemenristekdikti, serta Direktorat Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri.

Dia menegaskan, pemerintah Indonesia sebatas menghentikan perekrutan dan pengiriman mahasiswa, bukan menghapus program itu. Karena program tersebut milik Taiwan, jelasnya.

Dari Taiwan, keputusan penghentian sementara pengiriman mahasiswa program IAC itu mendapat respons beragam. Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Dayeh University Taiwan Abu Bakar mengatakan, ada kelompok mahasiswa yang menerima dan menolak keputusan tersebut.

Yang menolak moratorium rata-rata karena sudah sesuai dengan yang dijanjikan sebelum berangkat, jelasnya. Dia tidak memungkiri bahwa ada beberapa implementasi program IAC yang berjalan baik.

Meski begitu, ada persoalan yang dialami sebagian mahasiswa program IAC. Misalnya, program magang tidak sesuai dengan bidang kuliah yang diambil. Kemudian, jam magang melebihi ketentuan pemerintah Taiwan. Ada juga laporan bahwa mahasiswa program IAC tinggal di asrama bersama TKI.

Kelompok mahasiswa yang menerima moratorium biasanya karena status kuliah dan magang mereka tidak jelas. Dia menuturkan, saat ini ada mahasiswa program IAC yang menganggur selama dua hingga tiga bulan. Otomatis mereka tidak mendapat pemasukan untuk membayar kuliah maupun biaya hidup.

(JPC)


Sumber: www.fajar.co.id

Berita Terkait



add images