iklan Rehabilitasi/peningkatan jaringan rawa di Desa Parit Pudin, Kecamatan Pengabuan, Kabupaten Tanjab Barat, dari Kementrian PUPUR melalui Balai Wilayah Sungai Sumatra IV Provinsi Jambi dikeluhkan warga. Foto : Gatot / Jambiupdate
Rehabilitasi/peningkatan jaringan rawa di Desa Parit Pudin, Kecamatan Pengabuan, Kabupaten Tanjab Barat, dari Kementrian PUPUR melalui Balai Wilayah Sungai Sumatra IV Provinsi Jambi dikeluhkan warga. Foto : Gatot / Jambiupdate

JAMBIUPDATE.CO, KUALA TUNGKAL- Rehabilitasi/peningkatan jaringan rawa di Desa Parit Pudin, Kecamatan Pengabuan, Kabupaten Tanjab Barat, dari Kementrian PUPUR melalui Balai Wilayah Sungai Sumatra IV Provinsi Jambi dikeluhkan warga.

Ini disebabkan rehab jaringan rawa yang dikerjakan pada tahun 2018 lalu ini setelah pekerjaanya selesai tidak sesuai dengan harapan warga setempat. Selain itu ketinggian tanggul menurut warga juga dibuat tampak bervariasi.

"Ketinggian tanggul tidak rata dan tampak dibuat asal-asalan," kata Sunaryo.

Ia menyebut selain itu kedalaman pengerukan rawa juga tidak jelas karena di beberapa titik malah ada yang masih tetap dangkal. "Kita bisa lihat ada yang dalam namun juga ada yang dangkal," keluhnya.

Sementara itu Camat Pengabuan, Hermansyah dikonfimasi membenarkan adanya pekerjaan normalisasi jaringan rawa tersebut di wilayahnya pada tahun 2018 lalu. Namun saat pekerjaan selesai tidak ada laporan dari pihak rekanan ke kecamatan.

"Saat awal pekerjaan memang ada surat masuk untuk laporan ada pekerjaan namun saat selesai tidak ada lagi sehingga kita tidak tahu kapan pekerjaan tersebut selesai," ujarnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, pekerjaan normalisasi jaringan rawa di Parit Pudin ini memakan dana yang cukup fantastis yakni Rp27 Milyar lebih.

Pekerjaan dilakukan oleh PT Rajawali Citra Kontruksi. (sun)


Berita Terkait



add images