iklan

JAMBIUPDATE.CO, SEMARANG - Aksi teror dengan modus membakar mobil dan motor semakin meluas. Tak hanya terjadi di Kota Semarang, tapi juga di Kabupaten Semarang dan Kabupaten Kendal. Sedikitnya, teror yang dilakukan orang tak bertanggung jawab ini terjadi di 20 titik.

Modus operandinya hampir sama, yakni pelaku melempar kain api ke arah sasaran. Diduga, kain tersebut lebih dulu dicelup minyak tanah sebelum dibakar dan dilemparkan.

Aksi teror terbaru menimpa mobil Daihatsu Ayla bernopol K 9478 ED milik Maura Apriyani, 29. Saat kejadian, mobil warna putih tersebut terparkir di halaman rumah Jalan Ciliwung 2, Kelurahan Mlatiharjo, Semarang Timur. Diperkirakan, mobil dibakar orang tak dikenal pada Kamis (31/1) sekitar pukul 03.45.

Sinus, 48, warga setempat mengaku tidak mengetahui secara persis awal mula terbakarnya mobil tersebut. Ia mengetahui kejadian tersebut setelah mendengar suara teriakan warga sekitar yang mendapati mobil sudah dalam kondisi terbakar.

"Yang kali pertama melihat tetangga saat lewat hendak ke pasar. Saksi teriak, hingga warga keluar rumah. Begitu melihat mobil terbakar, saya langsung berinisiatif memadamkan dan membangunkan pemilik rumah," katanya di lokasi kejadian.

Tampak terdapat warna hitam di bagian kaca dan kap mobil bagian depan bekas kobaran api. Kaca mobil bagian depan juga berlubang.

Pemilik mobil, Maura mengaku tidak mendengar suara mencurigakan sebelum aksi tersebut terjadi. "Kejadian (terbakar) yang lihat tetangga. Terakhir pakai mobilnya hari Minggu kemarin, akunya.

Kejadian itu telah dilaporkan ke Polsek Semarang Timur dan diteruskan ke Unit Inafis Polrestabes Semarang.

Dari hasil identifikasi, ditemukan botol air mineral dan batangan korek kayu di sekitar lokasi kejadian. Saat ini, peristiwa tersebut masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.

"Semoga (kejadian) ini yang pertama dan terakhir di sini," ungkap Kapolsek Semarang Timur, Iptu Agil Widiyas Sampurna, saat di lokasi kejadian.

Kejadian pembakaran mobil yang dilakukan oleh orang tak dikenal ini bukan kali pertama di Semarang. Bahkan di Ungaran, Kabupaten Semarang dan Kendal, juga terjadi teror serupa.

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Agus Triatmadja mengakui adanya kejadian tersebut. Pihaknya mengimbau masyarakat untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan dan turut menjaga kamtibmas di lingkungan masing-masing.

"Perlu diketahui, telah terjadi pembakaran kendaraan roda dua dan roda empat dengan menggunakan kain yang diberi minyak. Di Kota Semarang terjadi 12 kejadian, di wilayah Kabupaten Kendal 7 kejadian, dan di wilayah Kabupaten Semarang 1 kejadian," bebernya.

Pihaknya juga minta kepada warga untuk tidak panik dan tetap tenang dalam menyikapi adanya kejadian tersebut. Saat ini, aparat kepolisian masih terus melaksanakan penyelidikan secara intensif.

"Informasikan kepada pihak keamanan baik Babinkamtibmas atau Babinsa atau ke kantor kepolisian terdekat jika melihat ada orang dengan tingkah laku yang mencurigakan," harapnya.

Pengamatan Jawa Pos Radar Semarang, belasan mobil yang terbakar tersebut rata-rata diparkir di teras dan halaman rumah. Waktu kejadiannya juga hampir bersamaan. Yang terbakar diketahui awalnya di bagian kap mesin dan kemudian menjalar membakar bodi mobil, termasuk di dalamnya.

Kerusakan yang ditimbulkan akibat pembakaran itu bervariasi. Ada yang hangus terbakar, ada juga yang terbakar bagian depannya.

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Abioso Seno Aji mengaku masih melakukan penyelidikan terhadap fenomena kasus ini. Menurutnya, kejadian teror ini ada yang dilaporkan oleh korban dan ada yang tidak dilaporkan.

"Memang ada beberapa (korban) yang belum melapor. Ada juga yang melapor ke polsek. Tapi tidak perlu lapor, yang penting data sudah masuk. Modusnya botol diisi minyak tanah, ada juga plastik berisi minyak tanah dilempar. Pelaku turun (dari motor) kemudian melempar," ungkapnya saat ditemui di Mapolretabes Semarang.

Abioso menyampaikan, dalam dua tahun terakhir kondisi Kota Semarang sudah nyaman dan aman. Namun ternyata baru-baru ini muncul fenomena pembakaran kendaraan yang meresahkan masyarakat.

Meski demikian, kepolisian tidak hanya tinggal diam dan terus bekerja maksimal untuk mengungkap motif dan pelakunya.

"Kami belum bisa menyimpulkan secara dini. Berikan kesempatan kami melakukan penyelidikan terlebih dahulu, kami tidak mau berspekulasi karena memang belum didapatkan siapa pelakunya motifnya dan barang kali ada aktor intelektual dibelakangnya" tegasnya.

Abioso juga menyampaikan, dalam hal ini kepolisian bukan sekadar mengungkap, akan tetapi juga berupaya berusaha melakukan pencegahan. Kami mengimbau kepada masyarakat untuk bersama-sama kita giat akan kembali kegiatan siskamling. Bukan berarti kami melepas tanggungjawab, tidak. Kenyamanan dan keamanan menjadi tanggungjawab bersama. Kami juga mengimbau msyarakat tidak perlu resah dan risau karena Polrestabes tidak akan mundur," tegasnya.

Di Kendal, Kasatreskrim Polres Kendal AKP Nanung Nugraha meminta masyarakat untuk lebih waspada dalam menjaga kendaraan bermotornya. Pasalnya di Kendal mulai marak terjadi aksi teror pembakaran mobil yang dilakukan oleh oknum tak bertanggung jawab.

Modusnya pelaku melempar kain yang telah dibasahi dengan bensin kemudian melemparnya pada kendaraan. Ada juga yang menggunakan bom molotov dari botol yang telah diisi bensin.

Diduga teror ini dilakukan oleh orang tidak dikenal dengan mengendarai motor matic. Belum diketahui motifnya, namun dari banyaknya kejadian, diduga adalah untuk menciptakan teror dan keresahan pada masyarakat.

Para pelaku memanfaatkan korban yang lengah dan kondisi sepi. Sebab dari banyak kejadian, pelaku melancarkan aksi pembakaran kendaraan antara pukul 03.00 hingga menjelang subuh. Saat itu, pemilik kendaraan dalam kondisi terlelap tidur. Kondisi Poskamling juga sepi.

Nanung Nugraha mengatakan, dari laporan Polres Kendal, aksi pembakaran kendaran ini sudah dilakukan di beberapa tempat. Diantaranya Kaliwungu, Cepiring, Brangsong dan Rowosari.

"Kasusnya saat ini sedang ditangani oleh Polda Jawa Tengah dan Datasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri. Sebab motifnya belum jelas dan cenderung mengarah ke teror, " kata Nanung.

Sementara itu, di sejumlah wilayah di Kendal mulai meningkatkan pengamanan dengan melakukan siskamling di lingkungannya. Yakni, terkait adanya teror pembakaran mobil tersebut.

Seperti diakui Wahyudi, warga Brangsong. Ia mengatakan, jika di Brangsong telah ada dua kejadian pembakaran mobil. Yakni, di Perumahan Brangsong dan di Desa Brangsong.

"Dua tempat kejadian itu masing-masing satu mobil. Sehingga kami galakkan warga untuk melakukan siskamling" katanya. (mha/bud/aro)


Sumber: jpnn.com

Berita Terkait



add images