iklan

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA - Kurnia Sandy, mantan kiper Timnas Indonesia, menjadi caleg dalam pemilu serentak 2019 mendatang. Padahl selama ini dia tak pernah tertarik membicarakan politik. 

APAKAH Kurnia Sandy hanya ingin mengisi waktu? Rasanya tidak. Kesibukannya di dunia sepak bola sudah cukup menyita waktu. Mantan penjaga gawang timnas pada era 1990-an itu, sudah dikontrak selama dua tahun sebagai pelatih kiper di Madura United.

Sandy juga sudah mengambil lisensi kepelatihan kiper. Saat ini, dia sudah memegang lisensi A AFC dan level 3 untuk Goal Keeper license.
Tahun lalu, jebolan PSSI Primavera itu juga sempat ditunjuk sebagai asisten pelatih timnas di Piala AFF 2018. Lalu, pada 20 Januari kemarin, dia ditunjuk sebagai instruktur untuk 19 pelatih kiper.

Nah, dengan seabrek kesibukan itu, kenapa Sandy masih tertarik dengan dunia politik? Sebagaimana diketahui, pria 43 tahun itu dicalonkan menjadi anggota legislatif untuk Kabupaten Sidoarjo oleh PAN.

Dia masuk di Dapil 1 Sidoarjo. Wilayahnya meliputi kecamatan Kabupaten Sidoarjo dan Kecamatan Buduran. Sandy menolak kalau dirinya aji mumpung. Secara tegas, pemain yang mengawali karir profesional di klub Pelita Jaya itu menerangkan, kalau menjadi caleg bukanlah keinginan pribadi.

Tapi, partai lah yang mencalonkan dirinya. 'Kalau saya pribadi tetap fokus di sepak bola, kata Sandy.

Sandy menceritakan, pertemuan dengan keluarga dari sang istri, Ari Listyowati pada tahun lalu lah yang menggiring dirinya menjadi caleg. Ketika bertemu dengan keluarga sang istri, dia hanya ngobrol biasa.

Tapi, dari obrolan itu, dia kemudian ditawari menjadi caleg. Awalnya malah ngobrolin bola. Panjang kemana-mana, kok tiba-tiba langsung nyambung ke caleg, kenangnya lantas tertawa.

Sandy sempat berpikir panjang terkait tawaran itu. Sebab, dia tidak pandai berpolitik. Dia juga tidak pernah punya angan-angan menjadi wakil rakyat. Namun, keinginan dan mimpinya untuk bisa membantu memajukan sepak bola di Sidoarjo jadi alasan utama dirinya menerima pinangan PAN.

Banyak event internasional digelar di Sidoarjo, tapi di sini tidak ada tim yang jadi kebanggaan. Ya ingin nyumbang pikiran saja intinya, ucapnya.

Lalu, apa modal Sandy untuk berkampanye? Kekuatan doa saja, kampanye kan perlu biaya. Nanti kalau habis banyak takut, malah mikir bagaimana mengembalikannya. Astagfirullah, ungkapnya.

Dia memberikan kebebasan kepada masyarakat dalam pemilu nanti. Sandy hanya ingin kerja dengan jujur dan ikhlas saja.Soal hasil, itu urusan Allah, yang penting saya jalani dengan baik sekarang ini, tuturnya.

Sandy menegaskan, jika nanti terpilih jadi anggota legislatif, fokusnya tetap jadi pelatih. Obsesinya saat ini hanya satu, melahirkan kiper hebat untuk timnas. Hidup saya tidak pernah lepas dari sepak bola, papar pria asli Semarang itu. (rid/bas)

 


Sumber: jpnn.com

Berita Terkait



add images