iklan

JAMBIUPDATE.CO, SIDOARJO - Ibu dan anak  Lilik Suryani dan Feriawan Wahyu hanya bisa berpelukan di pojok kamar. Keduanya gemetaran. Mereka mendengar suara gemuruh dari atap teras rumah yang ambruk. Ternyata, puting beliung tengah menerjang Desa Randegan, Tanggulangin, Rabu (13/2).

Lilik menyatakan tidak bisa berbuat apa-apa. Sekitar pukul 16.00 perempuan 60 tahun itu selesai mandi. Tidak lama berselang, dia kaget karena atap rumahnya beterbangan.

Terbawa angin. Dia lantas menuju ke kamar untuk mencari Feriawan, anak keduanya. Saya langsung memeluknya. Kami hanya bisa berdoa, semoga rumah tidak ikut ambruk, jelasnya.

Dampak puting beliung tidak hanya membuat atap teras rumah Lilik berantakan. Bagian dalam rumah Lilik juga bocor. Air menggenangi seluruh ruangan.

 Samping rumah ada terop juga jatuh. Motor yang parkir penyok, katanya.

Sekretaris Desa Randegan Achmad Nuruddin menyatakan, yang terdampak puting beliung berjumlah sekitar 59 rumah. Rumah-rumah itu berada di RT 5, RT 4, dan RT 8.

Setelah kejadian, pihaknya langsung mendatangi lokasi. Bersama warga, dia membersihkan serpihan asbes yang berserakan.

Tidak sampai menimpa orang. Hanya bangunan yang rusak, katanya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Sidoarjo Dwijo Prawito menjelaskan, dari data sementara, ada tiga desa yang terdampak puting beliung kemarin.

Yakni, Desa Randegan dan Desa Ganggangpanjang di Kecamatan Tanggulangin, serta Desa Gedungbanjar, Kecamatan Candi. Total sementara ada lebih dari 72, ttuturnya.

Sudah beberapa kali puting beliung terjadi di wilayah Sidoarjo. Bulan ini setidaknya ada tiga kali kejadian. Pada Kamis (7/2) angin dahsyat menyasar ratusan rumah di sejumlah desa.

Di antaranya, di Desa Tambaksawah, Waru. Sebanyak 117 rumah terdampak. Lalu, pada Minggu (3/2) puting beliung memorak-porandakan sejumlah bangunan di Desa Damarsih, Buduran. (oby/c15/hud/jpnn)


Sumber: jpnn.com

Berita Terkait



add images