iklan Jamaah haji asal Indonesia bersiap menuju Mina untuk menjalankan ibadah Tarwiyah, Jumat (9/8) (Hilmi Setiawan/Jawa Pos)
Jamaah haji asal Indonesia bersiap menuju Mina untuk menjalankan ibadah Tarwiyah, Jumat (9/8) (Hilmi Setiawan/Jawa Pos)

JAMBIUPDATE.CO, Suasana Jumat (9/8) pagi di depan hotel nomor 101 di daerah Syisyah sudah ramai. Jamaah berkumpul untuk menunggu pemberangkatan menuju Arafah. Karena armada bus dibatasi 21 unit di setiap maktab, pengangkutan jamaah menuju Arafah dijalankan secara bertahap.

Pemberangkatan menuju Arafah dijalankan dalam tiga gelombang. Pertama berangkat mulai pukul 07.00 waktu setempat sampai pukul 12.00. Kemudian disusul gelombang kedua mulai pukul 12.00 sampai 16.00 waktu setempat. Gelombang ketiga dilaksanakan pada pukul 16.00 hingga 24.00 waktu setempat.

Salah satu jamaah yang sedang menunggu bus adalah Parjanah Surodarmo. Pria 65 tahun itu tergabung dalam kloter BTH-01 asal embarkasi Batam. Parjanah menuturkan sudah bersiap untuk berangkat menuju Arafah sejak subuh. Dia telah mengenakan pakaian ihram dan menjalankan niat dipimpin oleh ketua rombongannya.

Yang saya bawa adalah tas tenteng. Untuk koper ditinggal di kamar, kata pria asal Kota Jambi itu.

Selama di Arab Saudi dia mengaku sehat. Parjanah berharap proses wukuf berjalan dengan lancar dan diberikan kesehatan. Kemudian saat pelaksanaan mabit di Mudzalifah dan melempar jumrah di Mina juga diberikan kelancaran.

Jamaah haji dari luar negeri berjalan menuju Mina untuk menjalankan ibadah Tarwiyah melewati jalan raya di depan kantor Daerah Kerja Makkah, Jumat (9/8) (Hilmi Setiawan/Jawa Pos)


Selain itu, dari depan kantor Daerah Kerja Makkah terlihat sejumlah jamaah dari penjuru dunia berjalan kaki menyusuri terowongan. Mereka adalah jamaah yang menjalankan ibadah sunah Tarwiyah. Rute yang mereka lalui adalah dari hotel atau pemondokan menuju Mina dahulu untuk bermalam. Kemudian pada Sabtu (10/8) pagi besok mereka bergerak menuju Arafah untuk wukuf.

Kepala Daker Makkah Subhan Cholid menuturkan jamaah asal Indonesia juga banyak yang melakukan Tarwiyah. Jumlahnya 35 ribu orang lebih. Pemerintah Indonesia tidak memfasilitasi pelaksanaan tarwiyah. Namun, masing-masing maktab memberikan fasilitas bus untuk jamaah menuju Mina.

Subhan berharap jamaah tetap berkelompok saat Tarwiyah. Sehingga saat bergerak menuju Arafah tidak ada yang tertinggal. Selain itu dia berpesan supaya jamaah menjaga kondisi dan antisipasi cuaca panas saat pelaksanaan wukuf di Arafah besok. Menurutnya ada jamaah yang lebih suka berdoa saat wukuf di bawah langit langsung atau tidak di dalam tenda.

Editor : Edy Pramana

Reporter : Hilmi Setiawan


Sumber: JP

Berita Terkait



add images