iklan Walikota Jambi menerima penghargaan Bintasng Astha Hannas oleh Kampus Pembangunan Karakter Bangsa Indonesia (PKBI) Astha Hannas.
Walikota Jambi menerima penghargaan Bintasng Astha Hannas oleh Kampus Pembangunan Karakter Bangsa Indonesia (PKBI) Astha Hannas. (Hafiz / Jambiupdate)

Lebih lanjut, Prof. Ermaya turut menjelaskan bahwa diklat Revolusi Mental tersebut merupakan wadah untuk membentuk karakter ASN yang memiliki kualitas dan kapasitas sebagai abdi negara yang berorientasi pada pelayanan kepada masyarakat.

"Wali Kota tadi menyatakan bahwa mereka yang telah ikut pendidikan di kampus ini ternyata mengalami suatu proses perubahan. Perubahan itu di mana menumbuhkan inovasi-inovasi baru, sehingga outputnya itu akan lahir kinerja yang melebihi dari pada program yang harusnya dicapai. Oleh karena itu, inovasi itu menjadi program kerja unggulan bagi aparatur sipil negara yang selama ini lebih pada rutinisme," jelas Prof. Ermaya.

Prof. Ermaya juga menjelaskan bahwa ASN yang mengikuti Diklat revolusi mental, akan diberi motivasi oleh para ahli, bagaimana cara kerja untuk mengembangkan inovasi, yang lahir dari kesadaran dalam diri ASN masing-masing.

"Inovasi bukan lahir karena terpaksa tetapi justru karena kesadaran yang menunjukkan loyalitas kepada negara. Inilah wujud revolusi mental membangun manusia baru yang diwujudkan dalam bentuk sikap perilaku kinerja," pungkas Mantan Rektor IPDN itu.

Diklat yang merupakan salah satu prioritas utama Wali Kota Jambi dalam membentuk ASN Pemkot Jambi itu, diikuti sebanyak 65 orang ASN Pemkot Jambi dari unsur pejabat eselon 2, 3, dan 4. Bahkan Wakil Wali Kota dan Sekda Kota Jambi pun turut menjadi peserta diklat tersebut.

Sebelumnya Pemkot Jambi juga telah sukses mengirimkan ASN dari unsur Camat dan Lurah mengikuti Diklat Revolusi Mental angkatan pertama dan kedua pada tahun 2017 lalu, dengan total saat ini sebanyak 197 ASN Pemkot Jambi telah mengikuti diklat tersebut.


Berita Terkait



add images