iklan Ilustrasi.
Ilustrasi. (Net)

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI - Malnutrisi atau sering disebut dengan gizi buruk yang dipicu oleh ketidakseimbangan asupan makanan, terus menjadi pekerjaan rumah bagi Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jambi. Pasalnya, di beberapa tahun terakhir kasus tersebut masih terbilang tinggi.

Kepala Dinkes Provinsi Jambi, Samsiran Halim melalui Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat, Helfiyan Amnun mengatakan, di tahun 2017 ada 85 kasus dan 92 kasus pada tahun 2018 lalu.

"Sedangkan untuk tahun 2019, sampai Agustus terdapat 71 kasus gizi buruk, ini masih tinggi karena laporan di bulan September Oktober belum sepenuhnya masuk," ujarnya, Kamis (31/10).

Helfiyan menjelaskan, yang paling banyak menderita gizi buruk terdapat di Kabupaten Muaro Jambi yaitu 21 kasus. Kemudian Tebo 19 kasus, Sarolangun dengan 7 kasus, Kerinci 3 kasus, Merangin 4 kasus, Batanghari 4 kasus, Tanjung Jabung Timur 5 kasus, Tanjung Jabung Barat 1 kasus, Bungo 3 kasus dan Kota Jambi 4 kasus.

"Selain menderita gizi buruk, rata-rata penyakit lainnya terlebih pada tahun 2018 adalah Hidrosefalus, TB paru, diare, serta berat badan lahir rendah. Ada pula cacat bawaan juga sesak nafas," tuturnya. (aba)


Berita Terkait