iklan Jembatan Batanghari 1.
Jembatan Batanghari 1. (Dok Jambiupdate)

JAMBIUPDATE.CO, JAMBI - Beredarnya capture gambar di media sosial tentang hasil pengujian Jembatan Batanghari 1 yang dinyatakan rusak pada beberapa bagian ternyata benar adanya. Hal ini diakui oleh Kepala Dinas PUPR Provinsi Jambi M. Fauzi. Menurut Fauzi walaupun jembatan ini merupakan kewenangan nasional (Kementerian PUPR RI) namun pihak Provinsi juga sudah diikutkan rapat mengenai daya dukung jembatan ini.

Kata Fauzi, untuk mengatasi kerusakan pada beberapa bagian dari koordinasi pihaknya dengan BPJN IV Jambi, akan mencoba solusi awal untuk mengurangi tikungan patah pada seberang jembatan ( arah menuju Muaro Jambi dan seberang Kota Jambi) .

BACA JUGA : Masuk Kewenangan Kementerian PUPR, Ini kata BPJN IV Jambi Soal Rusaknya Jembatan Batanghari 1

“Ini karena tikungan patah ini sering terjadi antrian sehingga kemacetan sampai atas jembatan, kalau kendaraan berhenti itu beban statis tapi kalau jalan tidak masalah,” jelasnya.

Untuk itu upaya awal bisa melalu penyodetan belokan. Disamping pihak DInas PUPR meminta BPJN untuk melkukan rehab terhadap jembatan. “Karena menurut kita sudah layak setidaknya untuk perkuatan konstruksi atau kalau memungkinkan dibuat jembatan kembar (duplikasi),” katanya.

Setelah pelaksanaan langkah awal itu, nantinya kata Fauzi juga akan melihat perlu atau tidaknya rekaya lalu lintas. KArena kan masih ada jalan lain juga seperti dari Tebo menuju SImpang Niam ke MErlung, karena itu jalan APBN juga,” ujarnya.

Untuk aktivitas masyarakat sekitar yang sehari-hari beraktivitas di jembatan sendiri kata Fauzi tidak masalah. “Kalau kendaraan ringan tak masalah, kita kurangi beban yang ditanggung jembatan yang kendaraan bobot besar,” jelasnya.

Sebelumnya kabar ini beredar di media sosial dan pesan instan masyarakat Jambi. Berisikan hasil dari pengujian jembatan Batanghari 1 ini. Yang menyebutkan Jembatan berada dalam kondisi rusak pada bangunan atas seperti baut longgar dan lantai retak atau bocor terutama pada bentang empat. Kemuidan disebutkan bangunan bawah jembatan yaitu pondasi TP Bajamengalami keropos yang cukup parah.

Lalu terdapat pula hasil pengamatan kondisi lalu lintas sangat padat terutama pada jam sibuk yang mengakibatkan antrian panjang di jembatan. Yang oleh karena kemacetan ini dapat mengakibatkan percepatan kerusakan jembatan. Hal ini juga disebutkan berpotensi membahayakan jembatan dan penggunannya jika terjadi keruntuhan jembatan. (aba)


Berita Terkait



add images