iklan Gudang yang diperuntukkan karet siap ekspor tersebut masih tampak belum dibersihkan dan masih di garis police line oleh pihak kepolisian Polres Batanghari.
Gudang yang diperuntukkan karet siap ekspor tersebut masih tampak belum dibersihkan dan masih di garis police line oleh pihak kepolisian Polres Batanghari. (Reza/ Jambiupdate)

Sementara itu terpisah Okta Harius selaku Factory Manager PT ABP mengungkapkan bahwa dalam kebakaran yang cukup besar tersebut pihaknya memperkirakan jumlah karet yang siap ekspor yang terbakar hampir 1000 Ton.

"Kalau kita taksir kebakaran tersebut menghabiskan 1000 valet (peti_red) karet siap ekspor atau sekitar 1000 Ton,ujar Okta.

Tidak hanya isu soal merumahkan para pekerja, PT ABP juga diisukan melakukan pembuangan limbah ke sungai Batanghari yang mengakibatkan ikan petani kerambah yang berada di wilayah hilir sungai mati.

Namun ternyata isu tersebut langsung ditepis oleh pihak perusahaan, cairan hitam yabg mengalir di sungai Batanghari setelah kejadian kebakaran tersebut merupakan cairan bekas sisa sisa kotoran karet yang terbakar.

"Itu bukanlah limbah IPAL namun sisa sisa kotoran karet yang terbakar yang dibawa oleh air hujan maupun air yang disiram pada waktu proses pemadaman,"sebut Dian ariansyah salah satu staf bagian lingkungan PT ABP.(rza)


Berita Terkait



add images