iklan Ilustrasi.
Ilustrasi. (Net)

“Serangan siber bukan lagi oleh manusia, tapi, bot. Serangan sekarang pakai kecerdasan buatan,” katanya.

Belakangan banyak serangan siber yang dilakukan oleh bot dengan dilengkapi artificial intelligence (AI). Bot sudah dilatih machine learning agar bisa memetakan serangan mana yang lebih efektif.

Karenanya, menurut dia, pertahanan siber untuk saat ini tidak cukup hanya mengandalkan manusia. Tapi harus juga dibantu pertahanan dari mesin untuk mengatasi serangan siber.

“Ini era mesin, tidak bisa pertahanan siber hanya oleh manusia. Mesin juga,” kata Hendra.

Pertahanan keamanan siber menggunakan kecerdasan buatan juga berfungsi untuk mendeteksi dari mana serangan berasal, apalagi saat ini banyak serangan yang disamarkan seolah-olah berasal dari negara tertentu.

“Analisa seperti itu akan sulit kalau tidak pakai AI,” katanya.

Agar dapat mengatasi serangan siber, terutama dari mesin, Hendra berpendapat, desain pertahanan siber harus sudah kuat sejak awal dan memungkinkan untuk diberi fitur keamanan tambahan di kemudian hari.(gw/fin)


Sumber: www.fin.co.id

Berita Terkait



add images