iklan Kondisi Pembangunan Jembatan Sugeng Kualatungkal dibawah naungan Dinas PUPR Provinsi Jambi, kondisinya semakin parah.
Kondisi Pembangunan Jembatan Sugeng Kualatungkal dibawah naungan Dinas PUPR Provinsi Jambi, kondisinya semakin parah. (Gatot Sunarko / Jambiupdate)

JAMBIUPDATE.CO, KUALATUNGKAL - Kondisi Pembangunan Jembatan Sugeng Kualatungkal dibawah naungan Dinas PUPR Provinsi Jambi, kondisinya semakin menghawatirkan.

Padahal DPRD Provinsi Jambi telah mengecek dan meminta perbaikan atas kerusakan jembatan tersebut.

Dinas PU PR Provinsi menduga tak serius melakukan perencanaan dan pengawasan pembangunan dengan dana Rp 16 miliar yang bersumber dari APBD Provinsi Jambi tahun 2019.

Dari pantauan jambiupdate.co dilapangan, oprit alias landasan menuju jembatan sudah retak dan hanya dipoles saja menggunakan semen. Pekerjaan proyek milyaran rupiah yang dikerjakan PT. Wijaya Kusuma mandiri ini sejak selesai dibangun akhir 2019 lalu.

Kuat dugaan tanah yang ditimbun belum terlalu padat sudah dilakukan pengecoran. Sehingga pondasi tak kuat menahan beban dan menyebabkan oprit patah.

Sementara itu, menurut pengakuan masyarakat sekitar patah nya oprit Jembatan Sugeng ini akibat dikerjakan secara manual pihak rekanan.

Sehingga hasilnya menjadi tidak maksimal. "Begini lah hasil nya. Pembangunan seperti apa ini kerjaan asal asalan, padahal dananya besar," ujar warga.

Keluhan warga ditanggapi Anggota DPRD Dapil Tanjabbar dan Tanjabtim, H. Hamid. Ia juga mengaku kecewa atas pembangunan jembatan yang hasilnya tidak memuaskan.

‘’Beberapa waktu yang lalu, saya sempat menghubungi kadis PU Provinsi Jambi untuk mengkonfirmasi bangunan jembatan yang dibangun banyak kontroversi dari masyarakat tersebut. Dia menjawab akan ada ada perbaikan," ungkapnya dikonfirmasi Minggu (23/2).

Padahal dari pantauan Jambiupdate.co, hingga Sabtu tidak ada sepertinya para pekerja yang mengerjakan perbaikan pada jembatan. "Kalau begitu saya akan pertanyakan lagi kepada ada kepala dinas pekerjaan umum provinsi Bagaimana tindak lanjutnya perbaikan di lapangan, " tutup Hamid. (sun)


Berita Terkait



add images