iklan Ilustrasi.
Ilustrasi. (FASIAL R. SYAM / FAJAR INDONESIA NETWORK)

Sementara itu, lanjut Nizam, rumah sakit pendidikan yang segera melakukan penanganan COVID-19 di antaranya tujuh Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH) yaitu Universitas Airlangga, Universitas Diponegoro, Universitas Gadjah Mada, Universitas Hasanuddin, Universitas Indonesia, Universitas Padjajaran, dan Universitas Sumatra Utara serta enam PTN Non-Badan Hukum yaitu Universitas Andalas, Universitas Brawijaya, Universitas Mataram, Universitas Sebelas Maret, Universitas Tanjungpura, dan Universitas Udayana.

“Adapun 13 Fakultas Kedokteran yang segera aktif mendukung penanganan COVID-19 yaitu Universitas Bengkulu, Universitas Jember, Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Lampung, Universitas Mulawarman, Universitas Palangkaraya, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Universitas Pendidikan Ganesha, Universitas Riau, Universitas Sriwijaya, Universitas Syiah Kuala, dan Universitas Tadulako Palu,” paparnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) sekaligus Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Doni Monardo mengatakan tim relawan berperan penting dalam mengatasi wabah COVID-19.

“Tim relawan ini penting bagi kami hari ini karena konsepsi dalam penanganan wabah COVID-19 ini pemerintah tidak mungkin berdiri sendiri,” ujar Doni.

Menurut Doni, peran akademisi dan peneliti termasuk juga dunia usaha yang sudah mulai bergerak memberikan dukungannya kepada gugus tugas serta partisipasi komunitas dari kalangan relawan, termasuk juga tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama, budayawan dan media juga sangat dibutuhkan saat ini.

“Peran para usahawan ini sangat kami nantikan donasinya bagi terselenggaranya upaya-upaya pencegahan, termasuk untuk mendukung tenaga medis, tenaga kesehatan para dokter, para perawat, para pekerja di rumah sakit termasuk juga pengemudi ambulans. Mereka adalah garda terdepan kita hari ini sebagai prajurit yang menghadapi pandemi virus,” tuturnya.

Doni menyebutkan, metode “Pentahelix” yang terdiri dari pemerintah pusat dan daerah yang didukung oleh seluruh institusi baik di pusat maupun daerah seperti TNI dan Polri, menjadi ujung tombak dalam penanganan COVID-19.

“Para tenaga medis tersebut sebagai pahlawan-pahlawan kemanusiaan yang harus didukung setiap hari, termasuk dengan memberikan dukungan moril terhadap keluarga mereka,” pungkasnya. (der/fin)


Sumber: www.fin.co.id

Berita Terkait



add images