iklan Ilustrasi.
Ilustrasi. (Net)

JAMBIUPDATE.CO, PALEMBANG – Persidangan teleconference dan live streaming diberlakukan di PN Palembang Klas 1A Khusus sejak awal pekan ini. Sidang yang dilangsungkan di ruang rapat lantai dua ini terpaksa dilaksanakan akibat dampak pandemi Covid-19.

Sebetulnya, pekan lalu melalui juru bicaranya, Hotnar Simarmata SH PN Palembang Klas 1A Khusus telah berketetapan menunda seluruh persidangan baik pidana umum (pidum) maupun pidana khusus (pidsus) hingga dua pekan ke depan berdasarkan Surat Edaran (SE) Mahmakah Agung RI.

Tapi ternyata, dengan sejumlah pertimbangan salah satunya karena ada beberapa terdakwa yang sudah akan habis masa tahanan, sehingga dikhawatirkan apabila persidangan ditunda akan bebas demi hukum. Untuk itulah diputuskan digelar persidangan “gaya baru” melalui teleconference atau live streaming.

Yang tata caranya seluruh penegak hukum yang terlibat di persidangan yakni majelis hakim, Jaksa Penuntut Umum (JPU) hingga kuasa hukum terdakwa bersidangan dengan menggunakan perangkat komunikasi dan ada layar raksasa di tengah ruang sidang.

Sementara, terdakwa yang tetap berada di LP ataupun Rutan Pakjo yang juga telah mempersiapkan peralatan buat sidang teleconference. Namun, ada kejadian kocak yang terjadi sewaktu tengah berlangsungnya sidang teleconference.

Ketika tengah membacakan amar putusannya, tiba-tiba dari yang diajak bicara langsung menghilang dari layar. Usut punya usut ternyata koneksi jaringan internet yang mengikuti teleconference dari rutan pakjo terputus lantaran kuota internetnya habis.

“Ya, mau gimana lagi. Katanya kuotanya habis, jadi terpaksa beli kuota dulu dia. Biasalah ini kan baru pertama kali dilakukan, barangkali berikutnya sudah lebih siap,” celoteh Hotnar Simarmata, salah seorang hakim PN Palembang Klas 1A Khusus yang menyidangkan perkara melalui teleconference terkekeh seraya meninggalkan kerumunan awak media yang ikut menyaksikan jalannya persidangan, kemarin (31/3).

Sementara itu, Kepala Rutan Klas I Pakjo, Mardan SH, tak menampik pihaknya minim persiapan untuk menggelar sidang teleconference, salah satu terkait masalah jaringan internet. “Namanya juga baru. Barangkali semuanya harus disesuaikan, termasuk untuk jaringan. Saat ini kami tengah mempertimbangkan memasang jaringan internet sendiri dan tengah berkomunikasi dengan pihak terkait supaya sinyal internet selama sidang telekonferensi berjalan lancar,” imbuh Mardan. (kms/ce1)


Sumber: www.fin.co.id

Berita Terkait



add images