iklan 
Petugas Dines Kesehatan Provinsi Banten menggelar Rapid Test Covid-19 di halama pasar PD. Anyar Tangerang, Banten. (21/4). Dalam melaksanakan skrining, Dinkes Provinsi Banten menempatkan sepuluh (10) orang petugas kesehatan yang berasal dari lima (5) orang petugas dinkes provinsi dan lima (5) orang petugas dari dinkes kab/kota yang terdiri dari dokter, perawat, dan analis kesehatan pada setiap lokasi. Skrining Covid-19 dilaksanakan mulai pukul 09.00 WIB hingga selesai.
Petugas Dines Kesehatan Provinsi Banten menggelar Rapid Test Covid-19 di halama pasar PD. Anyar Tangerang, Banten. (21/4). Dalam melaksanakan skrining, Dinkes Provinsi Banten menempatkan sepuluh (10) orang petugas kesehatan yang berasal dari lima (5) orang petugas dinkes provinsi dan lima (5) orang petugas dari dinkes kab/kota yang terdiri dari dokter, perawat, dan analis kesehatan pada setiap lokasi. Skrining Covid-19 dilaksanakan mulai pukul 09.00 WIB hingga selesai. ( FAISAL R. SYAM / FAJAR INDONESIA NETWORK)

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA – Jumlah pasien virus Corona (COVID-19) yang sembuh terus bertambah. Hingga Sabtu (2/5), ada penambahan 74 orang. Sehingga total yang sembuh berjumlah 1.665 pasien dari 10.843 orang yang terkonfirmasi positif.

“Data tersebut menunjukkan jumlah kasus positif bertambah 292 orang. Serta pasien meninggal bertambah 31 orang. Sehingga total meninggal sebanyak 831. Jumlah pasien dalam pengawasan(PDP) sebanyak 22.545 orang. Sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 235.035 orang,” kata Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto di Graha BNPB Jakarta, Sabtu (2/5).

Data tersebut menunjukkan penambahan bila dibandingkan sehari sebelumnya pada Jumat (1/5)/ Yakni terdata 1.591 pasien sembuh dari 10.551 kasus positif serta 800 orang meninggal dunia. Data yang dicatat Kementerian Kesehatan menunjukkan penambahan kasus positif terbanyak masih terjadi di DKI Jakarta. Yaitu 80 kasus. Disusul Jawa Barat 31 kasus, lalu Sulawesi Selatan dan Papua masing-masing 30 kasus.

Yurianto juga mendorong warga memanfaatkan layanan konsultasi medis daring dan mengurangi kunjungan ke rumah sakit. Hal ini dalam upaya mengurangi risiko penularan COVID-19. “Konsultasi medis secara daring dan mengurangi kunjungan ke rumah sakit. Karena akan memberikan risiko yang cukup besar penyebaran COVID-19. Mulai dari perjalanan dari rumah hingga antrean di rumah sakit. Kami mendorong masyarakat memanfaatkan layanan telemedicine yang disiapkan,” imbuhnya.

Dia menjelaskan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 telah menjalankan upaya-upaya mempercepat penanggulangan wabah. Termasuk melakukan pengujian spesimen pasien secara masif, menjalankan pelacakan kasus secara agresif, dan menerapkan karantina secara ketat. “Ini menjadi kunci dalam penyebaran COVID-19. Perlu dipahami bahwa faktor pembawa penyakit untuk COVID-19 adalah manusia atau orang. Maka membatasi aktivitas sosial mereka dengan kontak dekat adalah langkah yang baik,” paparnya.

Sementara itu, hasil survei Tim Panel Sosial untuk Kebencanaan menunjukkan 92,8 persen responden menyatakan karantina wilayah perlu dilakukan. “Karantina wilayah ini meliputi pembatasan keluar dan masuk suatu wilayah. Hal itu sebagai tambahan kebijakan sebelumnya yaitu menjaga jarak, perlindungan diri dan diam di rumah,” kata Peneliti Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) yang tergabung dalam Tim Panel Studi Sosial COVID-19, Dicky Pelupessy, di Jakarta, Sabtu (2/5).


Berita Terkait



add images