iklan Ilustrasi
Ilustrasi (Net)

JAMBIUPDATE.CO, JAKARTA – Lima dari enam anggota sindikat perampok minimarket di wilayah Jabodetabek berhasil ditangkap. Dua diantaranya tewas setelah adu tembak dengan polisi.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan anggota Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat menembak mati dua perampok minimarket berinisial RH (26) dan MS (28). Keduanya ditembak karena berusaha melawan saat akan ditangkap di Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, pada Jumat (5/6) dinihari.

“Ada enam sebenarnya pelaku, tiga diamankan, ada dua dengan tindakan tegas terukur, saat akan dilakukan penangkapan di Bantar Gebang,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus, Jumat (5/6).

Yusri menyebut dua tersangka tewas karena terlibat baku tembak dengan polisi saat akan ditangkap. Dua pelaku perampokan diberi tindakan tegas terukur dan kemudian, dilarikan ke RS Polri Kramatjati.

“Saat akan dibawa ke rumah sakit, mereka meninggal dunia,” ujarnya.

Sementara dua pelaku lainnya SG (31) dan ZD (25) mendapat timah panas di kakinya. Sedangkan pelaku AH (25) memilih menyerahkan diri. Sedangkan seorang berinisial D dalam pengejaran kepolisian.

Ia menjelaskan, peran dari masing-masing para pelaku tersebut yakni RH merupakan captain atau sebagai orang yang mengatur dan merancang di mana tempat untuk dijadikan sasaran perampokan.

“Kemudian MS juga meninggal dunia, dia adalah eksekutor langsung. Yang berhasil kita amankan di sini ada 3 yaitu SH, ZT dan AH, ini bagi tugas, yang satu lagi DPO inisial M. Kita sudah kantongi namanya, tempatnya, kediamannya, masih kita lakukan pengejaran,” jelasnya.

Yusri mengatakan para pelaku merupakan komplotan perampok bersenjata geng AKAP (antar kota antar provinsi) yang menggasak empat minimarket dalam waktu sepekan.

“Empat TKP (tempat kejadian perkara) kita sudah berhasil kita amankan. Sudah kita lakukan penangkapan kepada bersangkutan dalam kurun waktu cuma dua hari,” ujarnya.

Disebutkan Yusri, lokasi minimarket yang dirampok di antaranya di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur tanggal 20 Mei, kawasan Taman Sari, dan Kembangan Jakarta Barat pada 26 Mei dan terakhir di Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada 2 Juni.

“Mereka berhasil membawa kabur uang tunai di brangkas minimarket. Salah satunya ada TKP dengan kerugian hampir Rp90 juta,” katanya.

Dalam menjalankan aksinya, para pelaku tak sungkan melukai korbannya. Pelaku menodongkan senjata dan celurit hingga berhasil membobol brangkas.

Dalam memulai aksinya, para pelaku selalu memantau terlebih dahulu kondisi minimarket. Lokasi yang sepi dan dianggap rawan menjadi sasaran para pelaku.

“Jadi sebelum beraksi, mereka lebih dahulu memantau. Begitu dianggap sepi, mereka beraksi. Bahkan dalam sehari ada dua kejadian dengan lokasi berbeda,” kata dia

Modus yang mereka jalankan adalah berpura-pura menjadi pembeli, dan salah satu pelaku bertindak sebagai pemantau.

“Barang bukti berhasil kita amankan, pertama adalah ada satu senjata api rakitan, dua senjata api airsoft gun, satu senjata tajam badik, dan di TKP (tempat kejadian perkara) pemilik pertama yang meninggal dunia ini kita temukan satu kendaraan roda empat yang menurut para saksi, dikendarai mereka,” ujar dia.

Selain itu, Yusri juga mengungkapkan selama pandemi COVID-19, di wilayah hukum Polda Metro Jaya terjadi 21 kasus perampokan minimarket. Sebanyak 19 kasus berhasil diungkap.

“Selama pandemi ini, sudah 21 TKP curat spesialis minimarket. Memang agak tinggi kalau dibandingkan sebelum COVID-19. Tapi dari 21 itu, 19 kasus sudah kami ungkap,” katanya.


Berita Terkait



add images